Luhut Minta Warga Patuhi Karantina: Jangan Minta Dispensasi

CNN Indonesia
Senin, 10 Jan 2022 17:11 WIB
Menko Marves Luhut B Pandjaitan adalah komandan PPKM Jawa Bali. (Biro Pers Sekretariat Presiden)
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan meminta segenap unsur masyarakat tak meminta dispensasi karantina apabila menjadi pelaku perjalanan luar negeri selama masa pandemi Covid-19 beberapa waktu ke depan.

Ia menyatakan hal tersebut menyikapi kasus aktif di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir meningkat karena pelaku perjalanan luar negeri yang kembali ke Indonesia meningkat.

"Kalau sampai ke luar negeri, patuh protokol kesehatan harus masuk tujuh hari karantina. Jangan minta dispensasi kiri kanan," kata Luhut dalam konferensi pers daring, Senin (10/1) petang.

Luhut bahkan mengklaim dirinya bersama sejumlah menteri lain juga mengikuti proses karantina tersebut sesuai dengan aturan. Oleh sebab itu, ia meminta agar penerapan prokes melalui masa karantina tersebut harus dilakukan dengan patuh.

Luhut lantas mengingatkan agar masyarakat tak berpergian dahulu ke luar negeri dalam beberapa pekan ke depan.

"Kalau bisa jangan dulu ke luar negeri dalam dua minggu ke depan ini, atau tiga minggu ke depan ini. Suapaya mereda dulu di sana sehingga tidak perlu datang kemari bawa penyakit," jelas dia yang juga komandan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berlevel Jawa Bali tersebut.

Sebagai informasi, Luhut dalam konferensi pers itu juga menyampaikan terdapat 29 wilayah aglomerasi yang kembali masuk PPKM level 1 di Jawa Bali. Hal tersebut merupakan hasil dari asesmen pada 8 Januari lalu. Meskipun demikian, perubahan level PPKM untuk sejumlah wilayah itu baru akan diumumkan atau ditetapkan pekan depan.

Dalam kesempatan itu, Luhut menekankan bahwa Presiden Joko Widodo meminta agar masyarakat turut menunda dan menahan diri agar tak melakukan perjalanan ke luar negeri. Hal itu, kata dia, lantara Covid-19 di Indonesia semakin meluas pasca masuknya varian Omicron dari luar negeri.

Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, membeberkan empat negara penyumbang kasus Virus Corona (Covid-19) varian Omicron di Indonesia. Sebanyak empat negara tersebut, katanya, adalah Arab Saudi, Turki, Amerika Serikat (AS), dan Uni Emirat Arab (UEA).

Budi menerangkan, angka positivity rate kedatangan luar negeri yang memperlihatkan 65 kali lebih tinggi dibandingkan angka positivity rate transmisi lokal tersebut memperkuat hipotesa bahwa sebagian besar kasus positif Covid-19 varian Omicron di Indonesia saat ini disebabkan kedatangan luar negeri.

"Kami amati peningkatan jumlah kasus Omicron terutama dari luar negeri. Positivity rate untuk kedatangan luar negeri adalah 13 persen, jauh di atas positivity rate transmisi lokal yang 0,2 persen," katanya.

(dhf, mjo/kid)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK