Satgas Klaim DKI Belum Gelombang 3 Covid: Masih Riak-riak

CNN Indonesia
Selasa, 11 Jan 2022 11:19 WIB
Satgas meminta pemerintah daerah sigap melakukan micro lockdown apabila ditemukan klaster transmisi komunitas, terutama akibat sebaran varian Omicron.
Ilustrasi pandemi covid-19 di DKI Jakarta. (CNN Indonesia/ Adi Ibrahim)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kepala Bidang Penanganan Kesehatan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Alexander K. Ginting menilai kenaikan kasus harian virus corona di DKI Jakarta masih belum dapat disimpulkan sebagai gelombang tiga Covid-19.

Apalagi temuan kasus harian Covid-19 di Jakarta banyak disumbang oleh pelaku perjalanan luar negeri. Hal itu Alex sampaikan sekaligus menampik sejumlah kabar yang menyebutkan status perkembangan Covid-19 di Ibu kota telah memasuki gelombang tiga Covid-19.

"Belum gelombang tiga, DKI, masih riak-riak alunan saja. Memang bertambah kasusnya, tapi masih terkendali," kata Alex kepada CNNIndonesia.com, Selasa (11/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kendati demikian, Alex tetap meminta pemerintah daerah selalu waspada terkait potensi lonjakan kasus Covid-19 di daerahnya masing-masing. Kesiapan itu meliputi siaga fasilitas kesehatan, alat kesehatan, obat, hingga sumber daya manusia tenaga kesehatan.

Alex juga meminta pemerintah daerah sigap melakukan micro lockdown apabila ditemukan klaster transmisi komunitas di lingkungannya, terutama akibat sebaran varian SARS-CoV-2 B.1.1.529 atau varian Omicron.

Ia menambahkan, konsep micro lockdown sejatinya mirip dengan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro yang sudah pernah diterapkan di Indonesia. Sehingga aturannya juga akan merujuk pada regulasi PPKM Mikro Februari 2021 lalu.

"Tujuannya tentu untuk memisahkan mereka yang sakit, yang kontak erat, dan yang sehat di tingkat RT/RW," kata dia.

Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan pihaknya telah siap menghadapi ancaman gelombang ketiga Covid-19 seiring meningkatnya kasus varian Omicron di Ibu kota. Ia menyebut, Pemprov DKI terus berkoordinasi dengan forum koordinasi pimpinan daerah (Forkopimda) hingga para pakar dan ahli.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, tercatat sebanyak 407 kasus Covid-19 varian Omicron di Ibukota hingga Senin. Dari jumlah itu 86 persen atau 350 kasus adalah pelaku perjalanan luar negeri.

Oleh sebab itu, Riza meminta masyarakat lebih patuh menerapkan protokol kesehatan lantaran Omicron lebih cepat menular ketimbang varian lainnya kendati sejauh ini gejala klinis yang dirasakan pasien mayoritas gejala ringan sehingga diharapkan tidak membuat fasilitas kesehatan penuh nantinya apabila terjadi lonjakan Omicron.

(khr/ain)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER