Bali Targetkan 3,4 Juta Warga Dapat Booster

CNN Indonesia
Rabu, 12 Jan 2022 18:28 WIB
Pemerintah Provinsi Bali Target 3,4 Juta demi tetap menjaga dunia pariwisatanya dari serbuan Omicron.
Vaksinasi lanjutan (booster) untuk lansia di Jakarta, Rabu (12/1). Sejumlah daerah pun mulai menggelar vaksinasi booster hari ini. (Foto: AFP/ADEK BERRY)
Denpasar, CNN Indonesia --

Pemerintah Provinsi Bali menargetkan 3,4 juta warga divaksin Covid-19 dosis ketiga atau booster. Sementara, Pemerintah Kabupaten Slemen, DI Yogyakarta, menyasar 130 ribu warganya.

Diketahui, per hari ini, Rabu (12/1), program vaksinasi booster atau vaksinasi dosis ketiga mulai digelar di sejumlah daerah. 

"Semua, yang memenuhi syarat akan divaksin dan di Bali sudah dua kali vaksinnya dan sudah mencapai 91 persen. Dan, jaraknya sudah ada yang enam bulan yang mungkin nanti yang memenuhi syarat itu, akan divaksin semua secara gratis," kata Gubernur Bali Wayan Koster, di gedung DPRD Provinsi Bali, pada Rabu (12/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pihaknya menyebut vaksinasi booster dilakukan serentak di Kabupaten dan Kota se-Bali dan mentargetkan 3,4 juta penduduk Bali. Bali sejauh ini memiliki stok vaksin booster lebih dari 200 ribu dosis.

Sementara, merek vaksin booster yang dipakai mencakup vaksin produksi Pfizer, Sinovac, Moderna, dan AstraZeneca.

"Semakin cepat semakin baik. Kalau melihat jumlahnya 3,4 juta. [Warga] tidak ada masalah mau [memilih], ada 4 jenis dan boleh memilih," ujar Koster.

"Untuk betul-betul dapat kita tingkatkan targetnya sehingga Bali akan betul-betul aman, nyaman, dikunjungi oleh para wisatawan domestik. Kita, tentunya akan terhindar atau resiko kecil dari penyebaran Covid-19. Khususnya, varian baru Omicron," tutur dia.

"Vaksinasinya gratis, jangan ragu segera ikuti booster mulai hari ini dan seterusnya," tandasnya.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr Ketut Suarjaya mengatakan wilayahnya sudah mencapai 70 persen vaksinasi dosis lengkap dan 60 persen vaksinasi lansia. "Bali sudah melewati," ucapnya.

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Cahya Purnama mengatakan booster vaksin untuk kalangan umum pada tahap awal menyasar kategori kelompok rentan, yakni para lanjut usia (lansia) dan pasien dengan masalah sistem imun (immunocompromised).

"Hari ini kita di Sleman menyelenggarakan booster untuk kelompok lansia dengan sasaran 600 tapi ini tadi yang mendaftar sudah hampir 700. Jadi kemungkinan antusias dari masyarakat untuk booster ketiga ini cukup bagus," kata dia, di Balai Desa Sardonoharjo, Rabu (12/1).

Ia menyebut 130 ribu jiwa jadi target sasaran pada tahap awal pemberian booster.

"Jadi kita masih konsentrasi untuk kelompok rentan yaitu untuk lansia. Sedangkan masyarakat umum nanti setelah lansia. Berdasarkan ketersediaan vaksin kita dari pusat," sebutnya.

Meski ada beberapa pilihan merek, Cahya menganjurkan warga memilih vaksin booster yang berbeda dari dosis vaksin lengkap sebelumnya.

"Seperti yang tadi malam disampaikan [Kemenkes], nanti kalau vaksin pertama dan keduanya itu sudah diberikan Sinovac itu vaksin ketiga diharapkan bukan Sinovac lagi tapi dengan AZ atau Moderna," pungkasnya.

Sementara itu, Ketua Satgas Percepatan Vaksinasi DI Yogyakarta Sumadi menuturkan kick off penyuntikan booster diselenggarakan di Jogja Expo Center (JEC), Bantul, Kamis (13/1), dengan memprioritaskan lansia hingga guru.

"Arahannya lansia, pelayan publik, tenaga pendidik termasuk guru," kata dia, Selasa (11/1) malam, "Tenaga pendidik itu termasuk guru, pak kebon, dan yang terkait pendidikan".

Menurutnya, Pemerintah Pusat telah mengizinkan pemberian vaksinasi booster ini untuk daerah yang cakupan vaksinasi dosis pertama di atas 70 persen dan dosis kedua sudah 60 persen.

Saat ini, capaian vaksinasi di DIY sendiri sudah sekitar 98,90 persen untuk dosis pertama. Sementara dosis kedua 89,71 persen.

Kendala Vaksinasi Lansia

Senada, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Makassar Nursaida Sirajuddin mengatakan pihaknya akan segera melaksanakan vaksin booster.

Infografis - Daftar Booster Vaksin Covid Diizinkan BPOM RIInfografis - Daftar Booster Vaksin Covid Diizinkan BPOM RI. (Foto: CNN Indonesia/Astari Kusumawardhani)

"Iya untuk lansia, tapi bagi sudah lengkap untuk vaksin dosis pertama dan dua selama enam bulan, kita akan booster," kata Nursaidah kepada CNNIndonesia.com, Rabu (12/1).

Dia menyebut saat ini vaksinasi booster bagi non-lansia belum bisa dilakukan lantaran dua kendala. Yakni, capaian vaksinasi pertama dan kedua lansia dan anak usai 6 hingga 11 tahun.

"Kalau untuk non-lansia kita masih menunggu lansia sampai 60 persen lansia kita menunggu itu tapi booster sekarang ini untuk lansia dulu nanti kalau sudah lengkap vaksinasinya dosis 1 dan 2 selama enam bulan," jelasnya.

"Booster untuk lansia sudah mau berjalan mungkin besok atau lusa tergantung alokasi vaksin. Karena kita tidak bisa pakai vaksin yang ada karena akan digunakan untuk total 15 persen yang belum divaksin dosis pertama dan kedua. Karena kita baru capai 85 persen," lanjut Nursaida.

Terpisah, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Sulsel Arman Bausat mengatakan Makassar menjadi daerah satu-satunya di Sulsel yang akan melaksanakan vaksinasi booster setelah mencapai 85 persen vaksinasi.

"Prasyarat booster dosis pertama 75 persen dan kedua 65 persen. Booster bisa dilakukan di Makassar karena telah memenuhi syarat. Yang lain belum ada cuman yang mendekati Tana Toraja," katanya.

(kdf/kum/mir/arh)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER