Puluhan Warga Gatal-Gatal Usai Mandi di Sungai Pematang Sei Baru

CNN Indonesia
Jumat, 14 Jan 2022 02:50 WIB
Puluhan warga mengalami gatal-gatal di sekujur tubuh usai mandi di aliran Sungai Pematang Sei Baru, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara.
Puluhan warga mengalami gatal-gatal di sekujur tubuh usai mandi di aliran Sungai Pematang Sei Baru, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara. Foto: (CNNIndonesia.com/ Farida Noris)
Kisaran, CNN Indonesia --

Puluhan warga mengalami gatal-gatal di sekujur tubuh usai mandi di aliran Sungai Pematang Sei Baru, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara (Sumut). Warga lantas memasang plang berisi larangan agar tidak menggunakan air sungai untuk keperluan mandi cuci kakus (MCK).

Amin warga Desa Pematang Sei Baru mengatakan kondisi tersebut sudah terjadi sejak tiga bulan lalu. Aliran Sungai Pematang yang melintasi tiga desa antara lain Pematang Sei Baru, Silo Baru dan Lubuk Palas itu diduga tercemar limbah.

"Kami pikir penyakit gatal biasa. Lama kelamaan makin banyak masyarakat yang mengeluh gatal-gatal terutama yang tinggal di pinggir sungai ini," kata Amin, Kamis (13/1/2022).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengaku air sungai memang tidak berubah warna atau menimbulkan bau pekat. Namun, warga yang mandi-mandi di sungai tersebut langsung mengalami gatal-gatal.

"Kalau tercemarnya disebabkan limbah atau apa kami belum tahu karena air tak berubah warna. Tapi setiap orang yang mandi di sini pasti langsung gatal-gatal. Makanya dipasang plang supaya warga jangan lagi menggunakan air itu untuk mandi," ujarnya.

Sementara itu, Suriana petugas Puskesmas pembantu desa setempat mengaku dalam sepekan terakhir banyak warga datang mengeluhkan alergi pada kulit. Warga yang berobat mengaku sempat mandi di sungai itu.

"Penyakit ini memang menular. Jadi kalau sudah ada anggota keluarga yang terkena bisa kena ke yang lain. Pasien diberikan obat gatal berupa tablet maupun salep dan digunakan secara terus menerus. Kalau anak anak itu bisa demam, paling parah bisa bernanah," terangnya.

Kepala Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Pematang Sei Baru, Muhammad Yamin mengaku telah melaporkan kejadian ini ke aparat pemerintah desa untuk diteruskan ke kecamatan hingga kabupaten.

"Kami harap ada penanganan. Ini penyebab gatal-gatal apakah karena limbah air sungai atau apa kita kan enggak ngerti. Karena makin banyak laporan masyarakat yang kena alergi kulit ini terutama orang tua dan anak anak," sebutnya.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Asahan, Agus Jaka Putra Ginting mengaku sudah mengetahui informasi tersebut.

"Kita akan cek kondisinya ke sana," papar Jaka. 

(fnr/chri)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER