Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Surabaya mengungkapkan kronologi dan detail dugaan pemukulan empat warga Banyuwangi oleh kepolisian setempat pada Jumat (14/1) sekitar pukul 00.21 WIB. Kejadian itu terjadi di tanah sengketa antara warga Pakel dan salah satu perusahaan perkebunan.
Pengacara LBH Surabaya, Mohammad Soleh mengatakan pada tengah malam itu, puluhan personel Polresta tiba-tiba mendatangi kediaman warga. Ia menyebut terdapat dua mobil dengan 15 personel yang dipimpin oleh Kasat dan Kapolsek Licin.
Warga lantas bertanya maksud kedatangan tersebut. Namun, empat orang yang terdiri dari 1 anggota solidaritas berinisial ES (21) dari mahasiswa dan 3; FZ (19), HR (30) dan WL (43) warga malah dipukul. Soleh menyebut ada yang diinjak bahkan ada yang dipukul hingga kepalanya bocor.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebelum 1 solidaritas dan 3 warga mendapat kejelasan maksud polisi masuk di dalam lahan tanpa pemberitahuan, warga telah mengalami pemukulan secara brutal, bahkan dihajar, diinjak, bahkan dipukul dengan gagang senjata hingga mengalami luka bocor di kepala," kata Soleh dalam keterangan tertulisnya, Jumat (14/1).
Pihaknya juga menerima laporan bahwa ada ancaman penembakan dari kepolisian. Keempat korban itu sempat berupaya kabur, namun ditangkap oleh kepolisian.
"Dua orang dipegang lalu dipaksa masuk ke dalam mobil beserta 1 sepeda milik warga yang di naikkan," ucap dia.
Tak lama setelah itu, warga melakukan pencegatan dan keempat korban pun dilepaskan. Warga pun kembali menanyakan kedatangan polisi.
"Bahwa ketika ditanya oleh warga pengakuan polisi yang menyebutkan jabatannya sebagai Kasat dan Kapolsek Licin ditugaskan oleh atasan untuk menjaga keamanan," ucapnya.
Namun, ketika ditanya surat perintah, pihak kepolisian tidak dapat menunjukkan dan hanya membaca melalui ponsel. Soleh mengatakan, seharusnya surat perintah disampaikan di awal.
Sampai saat ini, satu orang mengalami cedera luka dalam karena diinjak-injak dan harus terapi pijat tradisional. Seorang pemuda lainnya mengalami luka lebam di pelipis kanan dan perut.
"HR mengalami sakit ditenggorokan karena di cekik dan dipiting, serta WL yang mengalami luka bocor seperti yang disebut diatas," ucapnya.
CNNIndonesia.com telah menghubungi Kabid Humas Polda Jawa Timur, Gatot Repli untuk mengonfirmasi kejadian tersebut. Namun, sampai berita ini ditulis yang bersangkutan belum juga merespons.
(yla/ain)