Dua desa di Kabupaten Garut, Jawa Barat, masih terendam banjir setinggi 50 Sentimeter usai hujan deras pada Kamis (13/1).
Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari mengatakan pihaknya masih mendata jumlah rumah dan fasilitas umum yang terdampak di Desa Mekarsari dan Desa Putrajawa, Kecamatan Selaawi itu.
"Tim Reaksi Cepat BPBD Kabupaten Garut masih mendata jumlah rumah dan fasilitas umum yang terdampak. Namun hingga Kamis (13/1) malam, belum ada laporan warga yang mengungsi," kata Abdul dalam keterangan tertulis, Jumat (14/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Abdul juga mengatakan ketinggian air di beberapa titik mulai surut. Namun masyarakat tetap diminta siaga jika terjadi banjir susulan.
Sementara, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat menyebut banjir terjadi di lima desa di Garut. Itu terjadi usai hujan deras yang memicu luapan sungai pada pukul 17.00 WIB.
"Hujan dengan intensitas tinggi dalam waktu yang lama sehingga meluapnya Sungai Cikuya," kata Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Jabar Hadi Rahmat melalui keterangan tertulis, Kamis (13/1).
Lima desa di Kecamatan Selaawi yang terdampak banjir bandang tersebut yaitu Desa Mekarsari, Desa Putrajawa, Desa Samida, Desa Cirapuhan, dan Desa Pelita Asih.
Hadi mengatakan, saat ini pihaknya masih berada di lapangan untuk membantu warga melakukan evakuasi dan melakukan monitoring. Belum dilaporkan adanya korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
Namun, lima unit rumah di Desa Putrajawa dan satu unit rumah di Desa Mekarsari terendam. Total 24 jiwa terdampak banjir tersebut.
"BPBD Provinsi Jawa Barat berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Garut. Saat ini masih dalam tahap pendataan," ujar Hadi.
Selain banjir, BNPB mencatat sebanyak 218 Kepala Keluarga terdampak angin puting beliung di Desa Kertamukti, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, pada Selasa (11/1) pukul 15.00 WIB.
Angin puting beliung disertai hujan lebat tersebut menyebabkan sebanyak 195 unit rumah rusak ringan, 23 unit rumah rusak sedang dan dua fasilitas umum terdampak.
"BPBD Kabupaten Bandung Barat melakukan kaji cepat dan berkoordinasi dengan instansi terkait guna penanganan korban jiwa maupun materil. Petugas juga melakukan pembersihan pohon-pohon yang tumbang dan menimpa rumah maupun menghalangi akses jalan," kata Abdul.
BNPB juga meminta masyarakat tetap siaga terjadi bencana hidrometeorologi dalam beberapa hari ke depan. Pasalnya BMKG mencatat beberapa wilayah di Jawa Barat sebagai daerah berpotensi hujan lebat disertai kilat dan angin kencang pada 13-15 Januari 2022.
"Dengan adanya peringatan dini yang dikeluarkan BMKG tersebut, BNPB mengimbau masyarakat dan pemerintah daerah untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, angin puting beliung maupun tanah longsor," tuturnya.
(mln/hyg/arh)