Temuan Covid-19 di Sekolah, PGRI Minta Kemendikbud Evaluasi PTM
Wasekjen Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) Dudung Abdul Qodir meminta kebijakan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen dievaluasi usai penemuan infeksi Covid-19 di sekolah.
Dudung menilai Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Pemda, dinas kesehatan setempat, serta ahli epidemiologi harus kembali duduk bersama untuk mengevaluasi kegiatan PTM 100 persen.
"Jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan memang harus segera dievaluasi menyeluruh bersama seluruh stakeholder dan melibatkan ahli," kata Dudung saat dihubungi CNNIndonesia.com, Kamis (13/1).
"Karena kami ingin PTM menyelamatkan guru, siswa, dan masyarakat," ujarnya.
Selain itu Dudung juga mendesak pihak sekolah dan pemerintah daerah melakukan tracing kasus setelah temuan Covid-19. Tracing kasus bisa dilakukan selama masa penutupan sekolah usai deteksi kasus Covid-19.
Pihaknya meminta upaya pelacakan kontak erat itu dilakukan dengan benar kepada setiap siswa hingga masyarakat sekitar yang kemungkinan kontak erat.
"Dalam SKB 4 Menteri yang mengatur PTM 100 persen itu kan ada prosedurnya bagaimana kalau ditemukan kasus Covid-19 saat PTM. Nah pelacakan, testing, kepada kontak erat itu harus dilakukan benar supaya tidak terjadi penularan lebih masif di lingkungan sekolah," ujar dia.
Sebelumnya, kasus Covid-19 dikabarkan ditemukan pada 12 siswa dan 2 guru di 10 sekolah di Jakarta. Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengklaim tidak ada kasus Omicron yang ditemukan di 10 sekolah itu.
"Jadi sejauh ini yang kami terima terkait covid 19 ini masih umum, belum terima laporan dari sekolah ini kena omicron. Mudah-mudahan tidak," kata Riza, Kamis (13/1) malam.