Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) membangun tiga set tenda pengungsian untuk korban terdampak gempa M 6,6 di Kabupaten Pandeglang, Banten. Selain itu, BNPB juga akan mengirimkan bantuan berupa ribuan masker dan kebutuhan pokok lainnya.
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan bantuan itu akan diberikan langsung oleh Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto kepada pemerintah Kabupaten Pandeglang hari ini, Sabtu (15/1).
"Adapun beberapa dukungan tersebut meliputi 3 set tenda pengungsi, 300 selimut, 5.000 masker KF94, 500 paket perlengkapan keluarga dan permakanan," kata Abdul dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (15/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Abdul menyebut bantuan itu diberikan guna meringankan beban warga terdampak dan membantu percepatan penanganan darurat gempa bumi.
Abdul berkata dua jam setelah terjadinya gempa bumi pada Jumat (15/1), Suharyanto telah memerintahkan jajaran BNPB untuk turun langsung ke lokasi terdampak guna kaji cepat dan memberikan pendampingan lebih lanjut kepada pemerintah daerah.
"Intruksi itu segera ditindak lanjuti oleh Tim Reaksi Cepat (TRC) BNPB dan Tim Penanganan Darurat beserta Tim Logistik dan Peralatan BNPB," ujar dia.
Sebelumnya, gempa mengguncang Banten pada Jumat (14/1) sore sekitar pukul 16.05 WIB. Lokasi gempa berada di lintang 7.01 LS - 105.26 BT, atau 52 kilometer barat daya Sumur dan 197 kilometer barat daya Jakarta. Gempa itu berada di kedalaman 10 kilometer.
Saat gempa terjadi, warga di Sumur, Kabupaten Pandeglang maupun Kota Cilegon, berhamburan keluar rumah dan kantor untuk menyelamatkan diri. Di Sumur, warga sempat mengevakuasi diri ke tempat yang lebih tinggi.
BPBD Kabupaten Pandeglang Girgi Jantoro mengungkapkan jumlah rumah rusak di kawasan tersebut akibat gempa Magnitudo 6,6 terus bertambah.
Berdasarkan data yang disampaikan Sabtu (15/1) pagi, jumlah rumah rusak di Pandeglang karena gempa Banten bertambah jadi 738 unit dari sebelumnya 263 unit.
"Kemungkinan data bangunan rumah rusak itu terus bertambah," ujar Girgi Jantoro, Sabtu (15/1)
(yul/ptj)