Keterisian Tempat Tidur RS Covid Jakarta Kembali Naik, Capai 19 Persen

CNN Indonesia
Minggu, 16 Jan 2022 20:20 WIB
Tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit yang merawat pasien Covid-19 Jakarta naik 19 persen.
Ilustrasi BOR RS Covid naik. (ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT)
Jakarta, CNN Indonesia --

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit yang merawat pasien Covid-19 di Ibu Kota naik menjadi 19 persen.

"Kalau kita lihat data yang ada, sekarang ada peningkatan BOR, dari 3.579 terpakai 677 atau 19 persen, ada peningkatan dari hari ke hari," kata Riza kepada wartawan, Minggu (16/1).

Sementara terkait tingkat keterisian ruang unit perawatan intensif (ICU), Riza menjelaskan ada kenaikan sekitar satu persen. Menurutnya, kenaikan yang hanya satu persen itu adalah dampak positif dari vaksin Covid-19.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"ICU dari 591 terpakai 32. ICU sedikit peningkatannya, ya. Dari empat beberapa hari yang lalu, naik ke lima persen, hanya naik 1 persen. Ini menandakan memang dampak positif daripada vaksin, Covid-19 tidak menimbulkan dampak penyakit atau dampak penderita yang berbahaya," katanya.

Lebih lanjut, ia juga menyatakan pihaknya bersama pemerintah pusat masih melakukan evaluasi soal status PPKM di DKI Jakarta. Saat ini, status PPKM di Ibukota adalah level 2.

"Sekarang DKI sudah di level dua. Kita harus terus hati-hati, apa lagi sekarang sedang ada peningkatan dampak dari libur Nataru. Oleh karena itu kami minta masyarakat tetap berhati-hati. Tempat yang terbaik tetap di rumah, apa lagi untuk orangtua dan anak-anak," katanya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Widyastuti mengatakan kenaikan BOR di rumah sakit yang merawat pasien Covid-19, lantaran pihaknya belum membuka maksimal jumlah tempat tidur yang ada.

Ia menjelaskan, saat ini ada sekitar 140 rumah sakit yang merawat pasien Covid-19 di Ibu Kota. Saat kasus melandai beberapa waktu lalu, rumah sakit kembali melayani pasien dengan penyakit lain yang belum terlayani secara maksimal, sehingga ada pengurangan tempat tidur untuk Covid-19

"Saat kondisi yang lalu puncak, kita mempunyai tempat isolasi hampir 15 ribu tempat tidur. Saat ini kita sekitar 4 ribuan. Kalau saat ini meningkat ya kami belum melebarkan secara maksimal jumlah tempat tidur untuk Covid-19. Jadi belum kapasitas maksimal," kata Widyastuti di Balai Kota Jakarta, Rabu (13/1).

(yog/dal)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER