Pasien Covid-19 di Jawa Timur: 8 Omicron, 9 Delta

CNN Indonesia
Minggu, 16 Jan 2022 20:53 WIB
Dari 18 sampel yang diperiksa di Jawa Timur, 8 terdeteksi Omicron, 9 pasien terdeteksi Covid-19 varian Delta.
Ilustrasi Covid-19 Omicron. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kasus Covid-19 Omicron di Jawa Timur kembali bertambah. Saat ini total ada warga Jatim yang terdeteksi mengidap varian tersebut.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jatim dr Erwin Astha Triyono, mengatakan kasus itu terdeteksi melalui pemeriksaan whole genome sequencing (WGS) yang dilakukan Institute of Tropical Desease (ITD) Unair.

Erwin mengatakan, pihaknya sebelumnya mengirimkan 18 sampel ke ITD, dan hasilnya baru diketahui pada 14 Januari kemarin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Omicronnya delapan orang dari 18 tadi," kata Erwin, melalui konferensi pers virtual, Minggu (16/1).

Sementara, dari 11 sampel sisanya, sembilan di antaranya terkonfirmasi virus Covid-19 Varian Delta, dan varian lokal lainnya.

"Sedangkan yang sembilan itu varian delta. Satu lagi varian lokal. Artinya Varian Delta ini masih menjadi ancaman," ujarnya.

Erwin mengatakan, dari delapan kasus Omicron di Jatim satu diantaranya sudah terdeteksi dari awal Januari lalu. Sedangkan tujuh merupakan temuan baru.

Dari tujuh orang itu, lima di antaranya ada di Surabaya. Sedangkan dua lainnya di Kota Malang dan Kabupaten Malang.

Sedangkan secara keseluruhan, dari total delapan pasien terkonfirmasi positif Covid-19 varian Omicron di Jatim, tiga orang sudah dinyatakan sembuh dengan dua kali negatif hasil tes PCR, sehingga tinggal 5 orang yang masih positif.

Satu dari lima yang masih positif itu sedang menjalani perawatan di tempat isolasi terpusat (isoter), sedangkan empat orang lain melakukan isolasi mandiri dan dirawat dengan memanfaatkan layanan telemedichine.

"Seluruh pasien hanya mengalami gejala ringan atau tanpa gejala," kata dia.

Meski demikian, Erwin mengingatkan adanya ancaman sebab masih adanya temuan Varian Delta. Varian ini, kata dia bisa menyebabkan lonjakan kasus dan angka kematian, seperti halnya yang terjadi beberapa bulan lalu.

(frd/dal)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER