Wanti-wanti Puncak Covid Pertengahan Februari hingga Awal Maret

CNN Indonesia
Senin, 17 Jan 2022 08:16 WIB
Luhut memberikan sejumlah catatan perihal upaya mitigasi, salah satunya Luhut tidak ingin masyarakat mempermasalahkan kebijakan pemerintah.
Ilustrasi pandemi covid-19 di Indonesia. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia --

Koordinator PPKM Jawa-Bali Luhut Binsar Pandjaitan mewanti-wanti seluruh pemerintah daerah dan masyarakat untuk bersiap diri menghadapi potensi puncak kasus varian SARS-CoV-2 B.1.1.529 di Indonesia yang diprediksi akan terjadi pada pertengahan Februari hingga awal Maret 2022.

Prediksi lonjakan kasus Covid-19 itu berkaca pada negara-negara lain terutama di benua Eropa yang saat ini menghadapi kenaikan kasus Covid-19 yang signifikan akibat varian Omicron ini. Pemerintah bahkan sempat memprediksi penambahan kasus Covis-19 di Indonesia bisa mencapai 40-60 ribu kasus dalam kurun waktu sehari.

"Berdasarkan data ulang telah kami amati, berangkat dari kasus Covid-19 di Afrika Selatan, puncak gelombang Omicron diperkirakan terjadi pada pertengahan Februari hingga awal Maret," kata Luhut dalam jumpa pers daring, Minggu (16/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Luhut lantas memberikan sejumlah catatan perihal upaya mitigasi dalam menghadapi lonjakan Covid-19 nanti. Pertama, Luhut tidak ingin masyarakat mempermasalahkan kebijakan pemerintah.

Menurutnya, pemerintah telah mengundang 12 pakar kesehatan untuk berdiskusi terkait dengan langkah dan kebijakan yang dapat diambil pemerintah dalam penanganan pandemi Covid-19 akhir-akhir ini.

Kedua, Luhut mengimbau agar masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan dan kantor untuk tidak menerapkan sistem kerja dari kantor (WFO) 100 persen. Ia juga menyebut pemerintah akan melakukan berbagai langkah mitigasi agar peningkatan kasus yang terjadi lebih landai dibandingkan negara lain sehingga tidak membebani sistem kesehatan.

Ketiga, Menteri Koordinator bidang Investasi dan Kemaritiman ini juga mengingatkan bahwa potensi peningkatan kasus di Jawa-Bali masih sangat besar saat ini. Meskipun, kata dia, wilayah di luar Jakarta, Jawa Barat dan Banten hingga saat ini masih terjaga.

Ia mewanti-wanti bahwa mobilitas masyarakat dapat memicu kenaikan kasus itu lagi. Sehingga ia meminta agar masyarakat yang tetap beraktivitas di luar rumah untuk tetap mematuhi protokol kesehatan Covid-19.

"Penyebaran kasus diprediksi akan cepat mengingat mobilitas yang terjadi di Jawa-Bali tinggi," kata dia.

Keempat, Luhut juga mengingatkan bahwa mayoritas aktivitas publik saat ini hanya boleh dilakukan oleh mereka yang sudah mendapatkan dosis vaksin Covid-19 sebanyak dua kali. Ia lantas meminta sejumlah wilayah yang penduduknya belum mendapatkan vaksin sebanyak dua kali untuk lekas melakukan percepatan dalam proses tersebut.

Lebih lanjut, Luhut juga mengatakan pemerintah akan tetap menggunakan PPKM berbasis level dalam membatasi kegiatan masyarakat untuk menekan penyebaran Covid-19.

Ia menyebut, pemerintah juga akan melakukan asesmen PPKM setiap minggu dan menghapus asesmen setiap dua minggu sekali.

(khr/ain)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER