KPK Geledah Kantor Bupati Penajam Paser Utara Cari Bukti Suap

CNN Indonesia
Senin, 17 Jan 2022 17:05 WIB
Plt Jubir KPK Ali Fikri mengatakan pihaknya belum bisa mengungkap lebih lanjut terkait hasil penggeledahan yang dilakukan oleh tim penyidik di sejumlah lokasi.
Tim penyidik KPK menggeledah Kantor Bupati Penajam Paser Utara Abdul Gafur Mas'ud dan sejumlah lokasi lain. (Tangkapan layar facebook Abdul Gafur Mas'ud)
Jakarta, CNN Indonesia --

Tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah sejumlah tempat yang tersebar di beberapa lokasi terkait dugaan suap Bupati Penajam Paser Utara Abdul Gafur Mas'ud.

Pelaksana tugas Juru Bicara Penindakan KPK, Ali Fikri mengatakan salah satu lokasi yang digeledah oleh tim penyidik adalah Kantor Bupati Penajam Paser Utara di Kalimantan Timur.

"Hari ini tim penyidik melakukan kegiatan upaya paksa penggeledahan di beberapa lokasi di antaranya yang berada di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, di antaranya Kantor Bupati," ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (17/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ali belum menjelaskan lebih lanjut terkait hasil penggeledahan yang dilakukan oleh tim penyidik. Menurutnya, proses penggeledahan masih berlangsung hingga saat ini.

"Saat ini, tim masih bekerja mencari dan mengumpulkan berbagai bukti untuk mendukung proses penyidikan," ujarnya.

Sebelumnya, Abdul Gafur bersama lima orang lainnya ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan suap terkait kegiatan pekerjaan pengadaan barang dan jasa serta perizinan di Kabupaten Penajam Paser Utara tahun 2021-2022.

Selain Gafur, tiga orang lain diduga penerima suap yakni Bendahara Umum DPC Partai Demokrat Balikpapan, Nur Afifah Balqis; Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Penajam Paser Utara, Edi Hasmoro; dan Kepala Bidang Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Penajam Paser Utara, Jusman.

Sedangkan tersangka pemberi suap ialah Achmad Zuhdi alias Yudi. Kelima tersangka tersebut terciduk tim penindakan KPK lewat Operasi Tangkap Tangkan (OTT) pada 12 Januar lalu.

Dalam OTT ini, lembaga antirasuah menyita uang sebesar Rp1 miliar dalam koper serta rekening bank dengan saldo Rp447 juta dan sejumlah barang belanjaan.



(tfq/fra)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER