UPDATE CORONA 18 JANUARI

Rangkuman Covid: Kasus Omicron Jadi 840, Jokowi Minta Warga WFH

CNN Indonesia
Selasa, 18 Jan 2022 18:55 WIB
Kasus positif Covid-19 varian Omicron bertambah menjadi 840 orang. Di sisi lain Presiden Jokowi meminta warga menghindari keramaian dan bekerja dari rumah.
Kasus positif Covid-19 varian Omicron bertambah menjadi 840 orang. Di sisi lain Presiden Jokowi meminta warga menghindari keramaian dan bekerja dari rumah. Ilustrasi (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pertambahan kasus harian Covid-19 terus mengalami peningkatan. Pemerintah menyebut peningkatan kasus itu dipicu penyebaran varian Omicron yang cepat menular.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta masyarakat tetap waspada, namun tak panik. Ia pun mengimbau warga mematuhi protokol kesehatan, seperti memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun.

Di sisi lain, pemerintah terus membuka program vaksinasi satu, dua, dan booster demi mengurangi tingkat penularan Covid-19. Pemerintah juga kembali memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PPKM di Jawa-Bali diperpanjang selama sepekan, mulai 18 Januari hingga 24 Januari mendatang. Sementara PPKM di luar Jawa-Bali berakhir lebih lama yakni hingga 31 Januari 2022.

Berikut informasi seputar Covid-19 selama 24 jam terakhir.

Ancaman Omicron, Jokowi Minta Warga WFH

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengimbau agar masyarakat mengurangi kegiatan di pusat keramaian dan menerapkan bekerja dari rumah alias work form home untuk mencegah penyebaran Covid-19 varian Omicron.

"Jika bapak ibu dan saudara sekalian tidak memiliki keperluan mendesak sebaiknya mengurangi kegiatan di pusat pusat keramaian dan untuk mereka yang bisa bekerja dari rumah, work from home, lakukan kerja dari rumah," kata Jokowi dalam pernyataannya yang disiarkan secara daring lewat saluran Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (18/1).

Kasus Omicron RI Melonjak Jadi 840 Kasus

Kemenkes mengumumkan kasus varian Omicron di Indonesia kian mengalami peningkatan. Terbaru kasus Omicron bertambah menjadi 840 kasus. Temuan ratusan kasus itu diidentifikasi Kemenkes selama sekitar sebulan saja.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kemenkes Siti Nadia Tarmizi kemudian merinci, dari 840 kasus Omicron tersebut, 609 merupakan kasus dari Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN). Kemudian 172 kasus transmisi lokal, dan 57 lainnya masih diteliti sumber penularannya.

Puncak Omicron Bisa 4 Kali Prediksi Pemerintah

Epidemiolog Universitas Griffith Australia Dicky Budiman menilai ada kemungkinan lonjakan kasus varian SARS-CoV-2 B.1.1.529 atau Omicron yang diprediksi terjadi pada Februari-Maret mendatang akan lebih tinggi dari lonjakan kasus varian Delta. Bahkan bisa 4 kali lipat dari prediksi pemerintah.

Pernyataan itu ia sampaikan guna merespons Kementerian Kesehatan yang sempat memprediksi penambahan kasus Covid-19 di Indonesia bisa mencapai 40-60 ribu kasus dalam kurun waktu sehari.

"Delta kemarin, kasus infeksi yang ditemukan pemerintah misalnya di 50 ribuan, ya sebetulnya setidaknya 4 kali [lipat]. Tapi bicara masalah kasus ini, antara prediksi dan kenyataan di lapangan bisa jauh berbeda," kata Dicky kepada CNNIndonesia.com, Selasa (18/1).

Infografis - Gejala Covid-19 Varian OmicronFoto: CNNIndonesia/Astari Kusumawardhani
Infografis - Gejala Covid-19 Varian Omicron

Sekolah Dilarang Minta Tanggung Jawab Ortu soal Risiko Vaksin Anak

Jokowi melarang sekolah meminta orang tua murid menandatangani surat pernyataan bersedia menanggung risiko vaksinasi anak. Perintah Jokowi itu disampaikan Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Abraham Wirotomo.

Menurut Abraham, KSP menerima sejumlah aduan dari masyarakat soal surat tersebut. Aduan itu pun telah disampaikan ke Jokowi dalam rapat terbatas, Minggu (16/1).

"Presiden memerintahkan jangan ada lagi sekolah yang meminta tanda tangan orang tua/wali murid yang menyatakan sekolah tidak bertanggung jawab bila terjadi hal-hal tertentu akibat vaksin anak," kata Abraham dalam keterangan tertulis, Senin (17/1).

Berlanjut ke halaman berikut...

Jabodetabek Kembali PPKM Level 2

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER