Komnas HAM Selidiki Dugaan Polisi Pukuli Empat Warga Banyuwangi

yla | CNN Indonesia
Kamis, 20 Jan 2022 11:52 WIB
Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara menyatakan pihaknya akan menyelidiki dugaan kekerasan yang dilakukan oleh aparat kepolisian kepada empat warga Pakel, Licin, Banyuwangi, Jawa Timur. Foto: CNN Indonesia/Safir Makki
Jakarta, CNN Indonesia --

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) akan menyelidiki dugaan kekerasan yang dilakukan oleh aparat kepolisian kepada empat warga Pakel, Licin, Banyuwangi, Jawa Timur.

Hal itu dilakukan setelah Komnas HAM menerima aduan dari perwakilan warga yang didampingi oleh Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Jawa Timur dan LBH Surabaya pada Rabu (19/1).

Selain mengadu terkait kekerasan aparat, warga juga mengadukan konflik lahan yang menyangkut Hak Guna Usaha (HGU) Perkebunan di wilayah tersebut.

"Terkait peristiwa dan aduan tersebut, Komnas HAM RI sudah melakukan komunikasi dan koordinasi dengan pihak kepolisian serta akan menindaklanjutinya dengan mengirimkan tim ke lapangan," kata Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara dalam keterangan tertulisnya, Rabu (19/1).

Komnas HAM akan meminta keterangan para pihak, termasuk aparat kepolisian. Sehingga, kata Beka, peristiwa tersebut bisa menjadi lebih terang.

Beka meminta agar kepolisian bekerja lebih humanis, persuasif, dan melindungi warga yang sedang berjuang untuk hak-haknya.

"Dengan tidak melakukan kekerasan atau bentuk-bentuk tindakan lain yang tidak sesuai dengan prinsip-prinsip Hak
Asasi Manusia," ucapnya.

Sebelumnya, LBH Surabaya mengungkapkan empat warga Banyuwangi dipukul oleh kepolisian setempat pada Jumat (14/1) sekitar pukul 00.21 WIB. Kejadian itu terjadi di tanah sengketa antara warga Pakel dan salah satu perusahaan perkebunan.

Pengacara LBH Surabaya, Mohammad Soleh mengatakan pada tengah malam itu, puluhan personel Polresta tiba-tiba mendatangi kediaman warga. Ia menyebut terdapat dua mobil dengan 15 personel yang dipimpin oleh Kasat dan Kapolsek Licin.

Warga lantas bertanya maksud kedatangan tersebut. Namun, empat orang yang terdiri dari 1 anggota solidaritas berinisial ES (21) dari mahasiswa dan 3; FZ (19), HR (30) dan WL (43) warga malah dipukul. Soleh menyebut ada yang diinjak bahkan ada yang dipukul hingga kepalanya bocor.

"Sebelum 1 solidaritas dan 3 warga mendapat kejelasan maksud polisi masuk di dalam lahan tanpa pemberitahuan, warga telah mengalami pemukulan secara brutal, bahkan dihajar, diinjak, bahkan dipukul dengan gagang senjata hingga mengalami luka bocor di kepala," kata Soleh dalam keterangan tertulisnya, Jumat (14/1).

(isn)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK