Fraksi PDIP Panggil Arteria Dahlan Buntut Kasus Sunda dan Mobil
Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) DPR memanggil Arteria Dahlan buntut sentilan ke kajati yang memakai bahasa Sunda dalam rapat serta kepemilikan mobil mewah hari ini, Kamis (20/1).
"Kan kita belum tahu persis apa yang diomongkan dan dimaksud dari omongannya dia. Jadi nanti kita sampaikan langkah-langkahnya. Sekarang kan tentu belum bisa saya sampaikan, saya belum dengar secara pribadi," kata Ketua Fraksi PDIP DPR Utut Adianto.
Utut mengaku ingin mendengar klarifikasi Arteria terkait sentilan penggunaan bahasa Sunda dan kepemilikan mobil.
Terkait sanksi, Utut belum bicara secara jelas. Ia hanya memastikan bahwa Fraksi PDIP akan mendengarkan klarifikasi dari Arteria pada hari ini.
"Begini, kalau PDIP konsepnya kalau yang keliru kita luruskan, konsepnya membina, jadi bukan hukuman itu tentu dalam hukuman derajat yang paling tinggi kesalahannya. Tapi kita lihat, makanya ini nanti konsepnya nanti membina kalau Arteria ini omongannya maksudnya apa," ujarnya.
Sebelumnya Arteria mengkritik kajati yang menggunakan bahasa Sunda dalam sebuah rapat. Ia pun meminta Jaksa Agung ST Burhanuddin mengambil tindakan tegas dengan memecat oknum Kepala Kejati tersebut.
Namun, Arteria tak menyebut oknum kepala Kejati dan momen rapat yang dimaksudkannya tersebut.
"Ada kritik sedikit, Pak JA (Jaksa Agung), ada Kajati Pak, yang dalam rapat dalam raker itu ngomong pake bahasa Sunda, ganti Pak itu," kata Arteria dalam rapat Komisi III DPR dengan Jaksa Agung di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (17/1).
Pernyataan ini mendapatkan kritik dari berbagai kalangan. Majelis Adat Sunda bersama perwakilan adat Minang dan sejumlah komunitas adat kasundaan sudah melaporkan Arteria ke Polda Jabar.
Selain itu, Arteria pun diketahui memarkir lima mobil mewah miliknya di parkiran Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen pada pekan ini. Merek dari lima mobil mewah itu adalah Mitsubishi Grandis, Toyota Fortuner, Toyota Vellfire, Nissan X-Trail, dan Mitsubishi Pajero.
Anehnya, lima mobil mewah itu menggunakan pelat nomor kepolisian yang sama yakni 4196-07.
Arteria sudah buka suara soal ini. Arteria mengaku setiap mobil miliknya yang terparkir di sana memiliki pelat masing-masing. Namun, dia mengaku bakal kesulitan jika setiap mobil dipasangkan pelat permanen.
"Iya (kalau mau dipake) itu gue pakai pelat RF-nya dong, gue lepas (pelat dasar) pakai pelat RF-nya, bisa RF, bisa pelat DPR, bisa pelat aslinya. Masa 3-3 nya gue mau pakai? Ngerti nggak? Kalau itu pelat gue pake permanen kan susah. Gitu, gue bisa pake pelat mobil nomor aslinya, bisa pake pelat DPR, bisa pake pelat RF," ujar Arteria pada Rabu (19/1).
Ia juga berkata, mobil-mobil itu diparkir di DPR karena rumahnya sedang dalam tahap renovasi saat ini.
(mts/fra)