Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Medan turun tangan terkait tenaga kesehatan yang diduga menyuntik tanpa cairan vaksin alias vaksin kosong ke murid Sekolah Dasar (SD) Wahidin, Kecamatan Medan Labuhan, Kota Medan.
Sekretaris IDI Medan Ery Suhaimi mengatakan pihaknya masih melakukan investigasi terkait masalah itu.
"Terkait dengan kasus yang lagi viral tentu, kami dari organisasi profesi IDI Medan juga akan melakukan investigasi. Terkait dengan masalah tertentu dari segi hukum itu ranah Polres Belawan dan kami juga akan berkoordinasi dengan dinkes, pihak penyelenggara dan kordinator dari tenaga medis untuk vaksinator tersebut," katanya, Jumat (21/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun dia belum bisa menentukan apakah ada unsur ada kelalaian yang dilakukan tenaga medis tersebut. Pihaknya akan menindaklanjuti masalah itu dengan memanggil oknum tenaga medis tersebut.
"Kalau dari organisasi profesi kita memang memang meninjaunya dari sisi etik kita ada lembaga majelis kehormatan kedokteran di tingkat cabang di tingkat wilayah juga ada itu. Nanti ada pengurus yang akan memeriksa dan menyidangkan kasus ini apakah memang terbukti ada unsur pelanggaran etik atau tidak," jelasnya.
Jika memang terbukti bersalah, tambah Edy Suhaimi, IDI akan menjatuhkan sanksi kepada oknum tenaga medis tersebut.
"Kalau dari panduan tertuang yang sudah ada. Sanksi etik itu ada dari mulai yang ringan sampai yang berat. Untuk yang ringan seperti teguran lisan. Sedangkan yang berat itu rekomendasi pencabutan surat izin praktik.
Dia berharap vaksinator untuk tetap semangat membantu pemerintah maupun stakeholder menjalani vaksinasi ini.
"Selain itu lakukan sesuai SOP dan agar lebih hati hati dan teliti serta mengikuti aturan," bebernya.
Diketahui, video seorang vaksinator yang diduga menginjeksi suntikan tanpa cairan vaksin ke murid Sekolah Dasar (SD) beredar. Peristiwa itu terjadi di SD Wahidin, Jalan Komodor Laut Yos Sudarso Kilometer 16, Kelurahan Martubung, Kecamatan Medan Labuhan, Sumut.
Vaksinator yang mengenakan pakaian berwarna maroon dan rompi hijau hitam tengah mengeluarkan suntikan dari segel kertas. Setelah itu, tenaga kesehatan itu menarik sedikit ujung tuas spuit dan menginjeksi ke lengan sebelah kiri murid SD itu.
Akan tetapi, suntikan itu tak berisi cairan vaksin alias kosong. Kemudian, vaksinator berkerudung tersebut mengambil tisu dan meletakkannya di lengan murid SD yang disuntik tadi. Dia juga sempat mengajak murid SD berkaca mata itu bicara.
(isn)