Kemenkes: Jawa Bali Sumbang 80 Persen Kasus Covid-19 di Indonesia

CNN Indonesia
Sabtu, 22 Jan 2022 14:10 WIB
Siti Nadia Tarmizi mengungkap sebesar 70 persen hingga 80 persen kasus konfirmasi positif Covid-19 di Indonesia merupakan sumbangan dari Jawa-Bali.
Siti Nadia Tarmizi mengungkap sebesar 70 persen hingga 80 persen kasus konfirmasi positif Covid-19 di Indonesia merupakan sumbangan dari Jawa-Bali.(iStockphoto)
Jakarta, CNN Indonesia --

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengungkap sebesar 70 persen hingga 80 persen kasus konfirmasi positif Covid-19 di Indonesia merupakan sumbangan dari Jawa-Bali.

"Jawa-Bali itu merupakan penyumbang 70 sampai dengan 80 persen kasus konfirmasi positif Covid-19 di Indonesia," kata Nadia saat webinar Super Immunity on Covid-19: What and How pada Sabtu (22/1).

Angka ini lebih tinggi dibandingkan kasus di DKI Jakarta yang berkisar 40-50 persen. Hanya saja, penyebab peningkatannya belum bisa dipastikan dan masih harus dipelajari lebih lanjut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tapi apakah peningkatan yang terjadi di beberapa hari terakhir ini disebabkan oleh Omicron? Ini yang masih kita analisis lebih lanjut," ujar Nadia.

Dalam kesempatan yang sama, dia juga menyinggung soal peningkatan kasus Omicron dari pelaku perjalanan luar negeri, terutama di Arab Saudi. Pelaku perjalanan dari Arab Saudi disebut sebagai penyumbang kasus Omicron terbanyak, sebesar 147 kasus.

"Apakah nanti jamaah umroh juga akan berkontribusi terhadap peningkatan Omicron terutama dari Arab Saudi? Ini juga masih terus kita lakukan evaluasinya," tutur Nadia.

Meski demikian, Nadia menyebut penularan Covid-19, yang sudah termasuk Omicron, dari pelaku perjalanan luar negeri saat ini justru lebih rendah dibandingkan sebelumnya. Namun, ia tetap mengimbau masyarakat untuk membatasi perjalanan ke luar negeri bila tidak mendesak.

"Walaupun jumlah kasus positif itu tidak terlalu besar baik dari sisi pelaku perjalanan luar negeri maupun transmisi lokal tapi kalau kita lihat dari pemeriksaan SGTF, jumlah tentunya kasus yang probable ini cukup tinggi," ucapnya.

"Nah ini yang mengapa kemudian pemerintah menghimbau masyarakat untuk tidak melakukan perjalanan ke luar negeri kalau tidak ada urgensinya. Karena risiko untuk tertular omicron ini sama di seluruh negara," kata Nadia.

Sejauh ini, Nadia melaporkan total kasus Covid-19 varian Omicron di Indonesia sebesar 1161 kasus. Jumlah ini merupakan perhitungan secara kumulatif sejak 15 Desember 2021.

(blq/chs)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER