Jakarta, CNN Indonesia --
Sebaran varian SARS-CoV-2 B.1.1.529 atau yang dikenal dengan varian Omicron di Indonesia terus bertambah, terkini jumlahnya mencapai 1.078 kasus. Pemerintah menyebut mayoritas merupakan kasus penularan dari para Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN), namun transmisi lokal juga mulai meningkat.
Merespons temuan kasus Omicron yang bersifat eksponensial, pemerintah mulai mewanti-wanti gelombang ketiga pada Februari-Maret mendatang. Pemerintah lantas mengklaim salah satu upaya meminimalisasi dampak lonjakan itu adalah dengan memberikan proteksi warga lewat vaksinasi primer lengkap hingga dosis tambahan atau booster.
Sementara itu, dugaan kasus injeksi vaksin Covid-19 kosong kembali terjadi di daerah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
CNNIndonesia.com telah merangkum peristiwa dan informasi perihal perkembangan kasus covid-19 di Indonesia dalam 24 jam terakhir, sebagaimana berikut.
Kasus Omicron RI Tembus 1.078 Kasus
Kemenkes mencatat penambahan kasus varian Omicron di Indonesia per 21 Januari sudah mencapai 1.078 kasus.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kemenkes Siti Nadia Tarmizi menyebut kendati mayoritas kasus berasal dari PPLN, namun temuan kasus transmisi lokal juga mulai mengalami peningkatan, artinya Omicron sudah cukup menyebar di komunitas.
"Kasus Omicron yang dilaporkan sampai dengan hari ini adalah 1.078 kasus. Terdiri dari PPLN 756 orang, transmisi lokal 257 orang, dan masih penyelidikan epidemiologi untuk 65 kasus," kata Nadia kepada CNNIndonesia.com, Jumat (21/1).
Pasien Omicron Dibolehkan Isoman
Kemenkes resmi memberikan lampu hijau untuk aktivitas isolasi mandiri (isoman) bagi pasien terpapar varian Omicron di Indonesia. Ketentuan tersebut tercantum dalam Surat Edaran Menteri Kesehatan RI Nomor HK.02.01/MENKES/18/2022 tentang Pencegahan dan Pengendalian Kasus Covid-19 Varian Omicron.
Dalam surat edaran baru tersebut ditetapkan bahwa pasien konfirmasi Covid-19 Omicron maupun varian lainnya dengan kondisi klinis tanpa gejala atau gejala ringan dapat melakukan isoman apabila memenuhi syarat klinis dan syarat rumah.
Dalam syarat klinis ditentukan, pasien harus berusia 45 tahun ke bawah, tidak memiliki penyakit penyerta alias komorbid, serta dapat mengakses fasilitas telemedicine atau layanan kesehatan lainnya, dan berkomitmen untuk tetap diisolasi sebelum diizinkan keluar.
Sedangkan dalam syarat rumah dan peralatan pendukung lainnya, pasien harus dapat tinggal di kamar terpisah, lebih baik lagi jika lantai terpisah. Kemudian memiliki kamar mandi di dalam rumah terpisah dengan penghuni rumah lainnya, dan pasien dapat mengakses pulse oksimeter.
Masa Isoman Pasien Omicron 10-13 Hari
Kemenkes juga resmi menetapkan panjang masa isolasi minimal 10 hari bagi pasien terpapar varian Omicron di Indonesia dengan laporan klinis tanpa gejala atau OTG, serta minimal 13 hari bagi pasien Omicron bergejala.
"Pada kasus konfirmasi Covid-19 yang tidak bergejala atau asimptomatik, isolasi dilakukan selama minimal 10 hari sejak pengambilan spesimen diagnosis konfirmasi," demikian bunyi poin 1 huruf b.
"Pada kasus konfirmasi Covid-19 dengan gejala, isolasi dilakukan selama 10 hari sejak muncul gejala ditambah dengan sekurang-kurangnya 3 hari bebas gejala demam dan gangguan pernapasan," lanjut bunyi poin 2 huruf b.
Luhut Singgung Teater Perang Sesungguhnya
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan memerintahkan pemerintah DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat segera mempercepat program vaksinasi booster.
Luhut mengatakan Jabodetabek saat ini tercatat memiliki capaian vaksinasi dosis 1 dan 2 yang cukup tinggi, namun di wilayah itu pula terjadi penyebaran kasus virus corona varian Omicron.
"Hari ini teater perang sesungguhnya akibat peningkatan kasus terjadi di wilayah Jabodetabek, untuk itu saya minta provinsi DKI, Banten, dan Jawa Barat agar segera mengakselerasi vaksinasi booster." ujar Luhut dalam keterangan resmi dikutip Jumat (21/1).
 Infografis - Gejala Covid-19 Varian Omicron. (CNN Indonesia/Astari Kusumawardhani) |
Kementerian Hukum dan HAM mengungkapkan jumlah warga negara asing (WNA) yang masuk ke Indonesia lebih banyak ketimbang yang keluar pada paruh awal Januari 2022.
Direktur Kerja Sama Keimigrasian Kemenkumham Agus Wijaya menyebut secara keseluruhan pada periode 1 hingga 15 Januari WNA yang masuk RI mencapai 22.101, WNA yang keluar RI mencapai 17.168 orang.
Secara keseluruhan, angka total WNA keluar masuk Indonesia mengalami penurunan. Pada periode 1 sampai 15 Januari mencapai 39.269 orang. Dua pekan sebelumnya, pada Desember, mencapai 50.810 orang. Angka itu merupakan keseluruhan WNA yang keluar masuk dari pintu darat, laut dan udara.
Satgas Respons WHO soal Darurat Kesehatan
Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 merespons pernyataan Badan Kesehatan Dunia (WHO) yang menyebutkan bahwa status darurat kesehatan masyarakat berpotensi berakhir pada akhir 2022 mendatang.
Kabid Penanganan Kesehatan Satgas Penanganan Covid-19 Alexander K. Ginting menyebut status kedaruratan kesehatan masyarakat di Indonesia akan diakhiri apabila jumlah perkembangan kasus Covid-19 mengalami pelandaian yang sangat signifikan.
"Itu tergantung jumlah kasus aktif, kasus harian, positivity rate, BOR rumah sakit, cakupan vaksinasi primer, cakupan vaksinasi kelompok rentan, anak sekolah, dan cakupan booster," kata Alex kepada CNNIndonesia.com, Jumat (21/1).
Kasus Covid Meningkat 5 Kali Lipat
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito mengungkapkan jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia meningkat lima kali lipat dalam tiga minggu terakhir.
Dalam kurun waktu tersebut, kasus Covid-19 di Indonesia mengalami kenaikan sebesar 4.331 kasus. Wiku merinci, kasus positif Covid-19 naik dari 1.123 menjadi 5.454 kasus.
"Jumlah kasus positif nasional mengalami peningkatan dalam tiga minggu terakhir yaitu meningkat 5 kali lipat dari 1.123 kasus menjadi 5.454 kasus," kata Wiku.
[Gambas:Photo CNN]
WFH 50 Persen dan PTM Diminta Setop
Epidemiolog Universitas Griffith Australia Dicky Budiman mendorong agar pemerintah segera mengevaluasi kebijakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM), sekaligus kembali menetapkan kebijakan bekerja dari rumah (WFH) bagi pekerja di tengah geliat naiknya kasus Covid-19 di Indonesia yang dipicu varian Omicron.
Dicky menilai, dengan banyaknya ditemukan kasus Covid-19 di lingkungan sekolah akhir-akhir ini. Maka kondisi itu cukup sebagai bukti bahwa PTM dengan kapasitas 100 persen di sejumlah daerah masih menjadi risiko tinggi penularan Covid-19.
"Jadi setuju [imbauan Presiden Jokowi soal WFH], bisa WFH 50 persen, dan juga PTM dihentikan sementara setidaknya sampai akhir Maret. Lalu mal kapasitas 75 persen," kata Dicky.
Warga Penolak Vaksin dengan Alasan Ideologi Dijemput
Pemerintah Kabupaten Bantul mengaku menjemput warga yang menolak vaksin Covid-19 dengan alasan ideologi. Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mencatat ada sejumlah warga penduduk beberapa kecamatan di Bantul yang terpantau menolak vaksinasi Covid-19 dengan alasan ideologi ini. Antara lain di Kecamatan Sewon, Banguntapan, dan Kasihan.
"Kita juga menjemput komunitas atau orang-orang yang menolak divaksinasi karena alasan ideologis," kata Abdul saat mendampingi Menkes meninjau pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di SD Muhammadiyah Jogodayoh, Bambanglipuro, Bantul, DIY, Jumat (21/1).
Dugaan Nakes Suntik Vaksin Kosong di Medan
Tenaga kesehatan (nakes) berinisial G yang diduga menginjeksi suntikan tanpa cairan vaksin ke murid Sekolah Dasar (SD) Wahidin, Kecamatan Medan Labuhan, Kota Medan, Sumatera Utara, meminta maaf.
"Saya mohon maaf atas kesilapan yang saya perbuat ini," kata wanita itu saat konferensi pers di Polres Pelabuhan Belawan, Medan, Jumat (21/1).
Atas dugaan perbuatannya itu, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Medan ikut turun tangan. Sekretaris IDI Medan Ery Suhaimi mengatakan pihaknya masih melakukan investigasi terkait masalah itu. Jika memang terbukti bersalah, IDI akan menjatuhkan sanksi kepada oknum tenaga medis tersebut.
Capaian Dosis Vaksin RI
Capaian vaksinasi covid-19 di Indonesia per Jumat (21/1) Pukul 12.00 WIB tercatat, yakni 180.021.654 orang telah menerima suntikan dosis pertama vaksin virus corona. Sementara itu, 123.377.362 orang juga telah rampung menerima dua dosis suntikan vaksin covid-19 di Indonesia.
Dengan demikian, target vaksinasi pemerintah dari total sasaran 208.265.720 orang sudah menyentuh 86,54 persen dari sasaran vaksinasi yang menerima suntikan dosis pertama. Sedangkan suntikan dosis kedua baru berada di angka 59,24 persen.
Update Covid 21 Januari 2022
Data harian yang dirilis Satgas Covid-19 per hari ini, Jumat (21/1) mencatat terdapat penambahan kasus covid-19 baru sebanyak 2.604 orang. Sementara untuk kasus sembuh terdapat penambahan sebanyak 811 kasus, dan 2 kasus meninggal baru.
Sehingga secara kumulatif, sebanyak 4.280.248 orang dinyatakan positif terinfeksi virus corona. Dari jumlah itu sebanyak 4.121.928 orang dinyatakan pulih, 14.119 orang menjalani perawatan di rumah sakit dan isolasi mandiri, sementara 144.201 orang lainnya meninggal dunia.