Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Salim Segaf Al-Jufri mengingatkan dua partai pesaingnya, Partai Gelora dan Partai Ummat agar tak mencari ikan di satu kolam yang sama.
Matafora yang disampaikan Salim merujuk agar dua partai baru yang sama-sama berbasis Islam itu memiliki segmentasi pemilih yang berbeda. Menurut Salim, memancing di kolam yang sama justru hanya membuat bingung pemilih.
"Yang kita tidak inginkan adalah jangan dalam satu kolam semuanya cari ikan di situ. Itu ikan juga bingung," kata dia dalam wawancara di CNN Indonesia TV, Selasa (25/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Partai Gelora diketahui merupakan partai besutan Anis Matta. Anis adalah mantan Presiden PKS menggantikan Luthfi Hasan Ishaq yang tersandung kasus korupsi semasa menjadi anggota DPR periode 2009-2014.
Mundur dari PKS pada Oktober 2019, ia kemudian mendirikan Partai Gelora bersama Wakil Ketua DPR kala itu, Fahri Hamzah.
Sementara Partai Ummat berdiri dengan sokongan mantan pentolan PAN, Amien Rais selaku ketua majelis syuro. Partai berbasis Islam itu kini dipimpin Ridho Rahmadi, menantu Amien Rais.
Salim menegaskan bahwa munculnya sejumlah partai berbasis Islam, termasuk Partai Gelora bukan sebagai ancaman. Ia meyakini partai-partai baru itu memiliki segmen pemilih mereka.
Dari total perolehan suara PKS di parlemen, masih ada lebih dari 91 persen yang bisa digarap partai-partai lain. Sehingga, partai-partai baru masih tetap bisa basis pemilih mereka.
"Saya yakin, dan saya selalu berbaik sangka, partai baru, Gelora, Ummat, pasti mereka punya segmen sendiri. Dia mencari segmen tertentu," katanya.
Salim menegaskan bahwa partainya tetap akan berkomunikasi dengan partai-partai tersebut. Menurutnya, komunikasi bagi sebuah partai politik merupakan keniscayaan agar terjalin sinergi dan kerja sama.
"Saya pikir satu kebiasaan politik yang sehat ya untuk saling berkunjung. Bersilaturahmi. Cari titik temu. Membuat kesepakatan bersama," katanya.
(thr/gil)