Siwi Widi, Polisikan @digeeembok dan Terseret Cuci Uang Pejabat Pajak
Mantan pramugari Garuda Indonesia, Siwi Widi Purwanti, kembali mendapat sorotan publik. Namanya dulu mencuat dalam kasus pencemaran baik saat ia melapor Polda Metro Jaya pada akhir 2019 lalu. Ia melaporkan akun twitter, @digeeembok terkait tudingan gundik padanya.
Kini nama Siwi Widi muncul lagi dalam kasus dugaan pencucian uang Kepala Bidang Pendaftaran, Ekstensifikasi dan Penilaian Kantor Wilayah Direktorat Jenderal (Kanwil Ditjen) Pajak Sulselbartra, Wawan Ridwan.
Dalam dakwaan Wawan yang dibacakan pada sidang di Pengadilan Tipikor Jakarta, Rabu (26/1), Siwi disebut terlibat pencucian uang karena mendapat aliran dana dari anak terdakwa. Pada sidang tersebut disebutkan bahwa Siwi memiliki kedekatan dengan anak Wawan, Muhammad Fasha Kautsar.
"Mentransfer sebanyak 21 kali kepada Siwi Widi Purwanti selaku teman dekat Muhammad Farsha Kautsar sejumlah Rp647.850.000," kata Jaksa KPK, Muh Asri Irwan saat membacakan surat dakwaan di hadapan majelis hakim tipikorJ akarta.
Transfer itu dilakukan selama periode 8 April sampai 23 Juli 2019. Asri menyatakan dari pihak jaksa bakal menghadirkan Siwi dan sejumlah nama ke dalam sidang perkara yang menyeret Wawan. Dalam perkara ini, Wawan selaku pejabat di Kanwil Ditjen Pajak Sulselbartra didakwa menerima uang suap dan gratifikasi, di antaranya dari PT Gunung Madu Plantations, PT Bank PAN Indonesia (Panin) Tbk, dan PT Jhonlin Baratama.
Belum ada pernyataan dari Siwi maupun pendamping hukumnya terkait dugaan aliran dana terdakwa. Sementara itu jaksa memastikan akan memanggil semua yang terkait, termasuk Siwi, untuk hadir bersaksi di pengadilan.
Dikonfirmasi usai sidang, jaksa Asri membenarkan Siwi Widi Purwanti merupakan mantan pramugari Garuda Indonesia.
"Mantan [pramugari Garuda Indonesia]," ujarnya.
Asri berujar pihaknya akan memanggil Siwi di persidangan.
"Panggil, saksi yang dipanggil banyak," jawab dia singkat.
Melaporkan Akun @digeeembok
Pelaporan akun Twitter @digeeembok ke Polda Metro Jaya buntut tudingan sebagai gundik atau wanita simpanan mantan Direktur Human Capital PT Garuda Indonesia, Heri Akhyar.
Laporan itu disampaikan Siwi ke kepolisian pada 28 Desember 2019 dan tercatat dengan nomor LP/8420/XII/2019/PMJ/Dit.Reskrimsus.
Ia melaporkan @digeeembok dengan dugaan pencemaran nama baik. Dia menggunakan Pasal 27 ayat (3) UU ITE juncto Pasal 310 KUHP juncto Pasal 311 KUHP tentang pencemaran nama baik melalui media elektronik untuk menjerat akun anonim tersebut.
Untuk mengusut kasus ini, kepolisian sempat memeriksa manajemen Garuda Indonesia. Siwi juga diperiksa terkait masalah ini.
Belakangan Siwi justru mencabut laporannya atas akun @digeeembok itu di kepolisian pada 10 Juli 2020.
Kabid Humas Polda Metro Jaya kala itu, Komisaris Besar Yusri Yunus tak menjelaskan lebih detail perihal pencabutan laporan polisi oleh Siwi tersebut.
"Memang benar sejak 10 Juli lalu yang bersangkutan (Siwi) sudah mencabut laporan dan sudah diterima," kata Yusri pada 31 Agustus 2020.
"Dia cabut dengan satu alasan, kita lagi teliti semua," imbuhnya.
Sebelumnya, laporan itu sudah naik ke tahap penyidikan berdasarkan hasil gelar perkara. Kendati demikian, kala itu polisi belum berhasil mengungkap identitas pemilik akun twitter @digeeembok.
Sebelumnya, akun @digeeembok aktif mengungkap informasi-informasi terkait dugaan skandal di Garuda Indonesia. Arus informasi itu digelontorkan berbarengan dengan pengungkapan kasus penyelundupan motor dan sepeda mewah yang dilakukan mantan Dirut Garuda Ari Aksara.
Nama Siwi muncul dalam beberapa utas yang dibuat @digeeembok. Siwi dituduh sebagai gundik atau wanita simpanan mantan Direktur Human Capital PT Garuda Indonesia Heri Akhyar.
Akun itu menuding Siwi menggunakan uang negara untuk kepentingan pribadi, seperti membeli mobil mewah dan operasi plastik
(dmi/kid)