Covid Melonjak Nyaris 10 Ribu Kasus, Jokowi Minta Warga Tidak Panik

CNN Indonesia
Jumat, 28 Jan 2022 17:28 WIB
Presiden Jokowi meyakinkan masyarakat bahwa pemerintah sudah mempersiapkan berbagai fasilitas untuk menghadapi lonjakan kasus Covid-19.
Presiden Jokowi meminta masyarakat tak panik merespons lonjakan kasus Covid-19. Foto: ANTARA FOTO/BPMI-Muchlis Jr
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta masyarakat tidak panik menghadapi lonjakan kasus positif virus corona (Covid-19). Hal itu ia sampaikan usai Satuan Tugas Penanganan Covid-19 melaporkan tambahan konfirmasi positif Covid-19 mencapai 9.905 kasus.

Jokowi meyakinkan masyarakat bahwa pemerintah sudah mempersiapkan berbagai fasilitas untuk menghadapi lonjakan kasus. Ia meminta masyarakat untuk tetap taat protokol kesehatan sembari mengurangi aktivitas di luar rumah.

"Saya minta tetap tenang dan tidak panik, laksanakan protokol kesehatan, dan kurangi aktivitas yang tidak perlu," kata Jokowi, disiarkan kanal Youtube Sekretariat Presiden, Jumat (28/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jokowi menyampaikan Covid-19 varian Omicron menimbulkan gejala ringan. Ia berkata tidak semua orang harus pergi ke rumah sakit saat merasakan gejala Covid-19.

Mantan wali kota Solo itu menyarankan warga untuk melakukan isolasi mandiri di rumah jika positif Covid-19. Menurutnya, pasien Covid-19 tanpa gejala atau gejala ringan cukup isolasi mandiri selama 5 hari.

"Bila ada gejala batuk, demam, silakan gunakan layanan telemedicine atau ke puskesmas atau ke dokter terdekat. Dengan demikian, beban fasilitas kesehatan hingga rumah sakit bisa berkurang," ujarnya.

Jokowi menutup pidatonya dengan doa untuk seluruh masyarakat Indonesia. Dia berharap seluruh warga Indonesia bisa selamat dari pandemi Covid-19.

"Semoga kita semua ada di dalam lindungan Tuhan Yang Maha Esa, aamiin ya rabbal alamin," tuturnya.

Sebelumnya, Satgas Penanganan Covid-19 melaporkan 9.905 kasus pada hari Jumat (28/1). Jumlah itu menjadi laporan tertinggi sejak 2 September 2021. Kala itu, kasus harian menyentuh angka 8.955 kasus.

(dhf/gil)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER