Waria Minta Maaf Buntut Viral Pesta Tari Ular Picu Kerumunan di Madina

CNN Indonesia
Jumat, 28 Jan 2022 20:35 WIB
Ilustrasi. Penari waria di Madina, Sumut, viral di media sosial. (Foto: istockphoto/LittleBee80)
Jakarta, CNN Indonesia --

Video kerumunan penonton tari ular dua waria di acara ulang tahun di Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara, viral di media sosial. Pemerintah daerah pun mengecamnya.

Dalam video yang beredar, Kamis (27/1), dua orang yang mengenakan gaun dengan belahan dada rendah dan rok di atas paha itu tengah menari sambil membawa ular di hadapan puluhan penonton diiringi musik.

Orang-orang yang hadir di pesta itu turut berjoget dan bersorak gembira sambil berkerumun dan banyak di antaranya tak bermasker.

Tak lama, salah seorang waria bergaun biru memanjat pohon mangga yang ada di halaman tempat pesta itu. Sambil meliuk-liuk, ia tampak memanjat pohon tersebut. Beberapa orang lantas membantunya turun dari pohon itu.

Wakil Bupati Madina Atika Azmi Utammi Nasution menyesalkan pesta di tengah pandemi Covid-19 itu.

"Kami menyesali kejadian ini. Kami mengimbau hal hal seperti ini, tidak terulang lagi di bumi gordang sambilan," kata dia, kepada CNNIndonesia.com, Jumat (28/1).

"Jaga nama besar Madina, tegakkan prokes, hindari kerumunan, kita masih belum selesai menangani permasalah Covid-19," lanjutnya.

Menurut Atika, kegiatan itu bertolak belakang dengan tatanan kehidupan di Madina.

"Pak Bupati dan saya dari Pemkab Madina sangat menyayangkan ini terjadi, bertolak belakang dengan tatanan kehidupan di Madina yang agamis, sosialis dan toleran. Namun, pesta seperti ini kami tidak bisa tolerir," ujar dia.

Usai menuai kecaman, dalam video terpisah, salah seorang waria di acara itu, Iqbal alias Rihana, menyampaikan permohonan maaf.

"Saya Iqbal alias Rihana menyampaikan permohonan yang sebesar-besarnya kepada seluruh alim ulama dan seluruh masyarakat Madina atas tindakan saya mengadakan acara ulang tahun di Rumah Makan Dapur Nenek yang sudah menyalahi syariat agama dan adat istiadat di Madina," tutur dia.

"Saya tidak akan melakukan kegiatan yang meresahkan masyarakat di Kabupaten Madina di kemudian hari," ungkap dia.

Atas permintaan maaf itu, Wakil Bupati Madina tak lagi mempermasalahkan penari. Pemda, katanya, lebih memilih menegur tempat gelaran pesta itu.

"Permohonan maaf yang bersangkutan sudah kepada publik. Acara itu, penyelenggara adalah yang ulang tahun sendiri, kafe yang dipakai hanya penyedia tempat, pun begitu akan kita beri teguran," cetus Atika.

(fnr/arh)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK