Data BOR Versi Luhut Berbeda, Kemenkes Buka Suara

CNN Indonesia
Jumat, 28 Jan 2022 19:24 WIB
Ilustrasi rumah sakit di DKI Jakarta. Kemenkes mencatat BOR di DKI berada di 41 persen, versi Dinkes DKI sudah 45 persen, dan versi Luhut justru di bawah 37 persen. (Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) merespons data berbeda soal keterisian RS (BOR) antara pihaknya dengan data yang diklaim Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan.

Sebelumnya, Luhut menyebut BOR RS DKI Jakarta di bawah 37 persen, sementara Kemenkes mencatat BOR RS di Ibu Kota sudah mencapai 41 persen.

Kemenkes menyebut alasan perbedaan data tingkat BOR rumah sakit rujukan pasien terpapar virus corona (Covid-19) kerap terjadi antara lintas kementerian dan lembaga.

"Tergantung cut-off ambil datanya yang beda. Jadi prinsipnya sama dan tidak beda. Hanya jam berapa data itu diambil. Setiap 5 menit juga datanya berubah," kata Sekretaris Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kemenkes Azhar Jaya kepada CNNIndonesia.com, Jumat (28/1).

Azhar sekaligus menambahkan, secara keseluruhan data BOR RS Covid-19 untuk tempat tidur isolasi per 27 Januari 2022 telah mencapai 12 persen. Artinya dapat dikatakan, jelasnya, dari total 70.789 tempat tidur isolasi pasien Covid-19 di 34 provinsi, 8.143 di antaranya telah terpakai untuk perawatan pasien terpapar Covid-19.

Sementara untuk BOR tempat tidur perawatan pasien gejala berat hingga kritis yang dirawat di Intensive Care Unit (ICU) telah mencapai 5 persen. Dari, 7.992 tempat tidur ICU yang tersedia di seluruh Indonesia, 380 di antaranya telah digunakan.

"Mohon protokol kesehatan Covid-19 dijalankan, sehingga kita bisa segera menurunkan BOR RS yang ada saat ini," ujar Azhar.

CNNIndonesia.com telah berupaya menghubungi Juru Bicara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, Jodi Mahardi, untuk menanyakan perihal sumber data BOR RS tersebut, namun yang bersangkutan belum memberikan respons.

Luhut Binsar Pandjaitan mengklaim kondisi pandemi Covid-19 di DKI Jakarta terkendali. Dia menyebut tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit (bed occupancy rate/BOR) di DKI Jakarta berada di bawah 37 persen.

Luhut memahami jumlah kasus Covid-19 varian Omicron hampir mencapai 2.000 kasus. Namun, dia menilai kasus itu belum berdampak pada keterisian rumah sakit.

"Kita lihat tingkat hunian tempat tidur di rumah sakit itu masih terkendali. Di Jakarta, misalnya, masih di bawah 37 persen," kata Luhut pada Sidang Majelis Pekerja Lengkap-Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia yang digelar virtual, Jumat (28/1).

Sehari sebelumnya, Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyatakan berbeda. Data BOR di mereka berada di angka 45 persen, atau empat persen lebih tinggi di atas catatan BOR versi Kemenkes: 41 persen.

"Jadi saat ini data ketersediaan rumah sakit atau tempat tidur ada 3.900 tempat tidur untuk isolasi dan 611 untuk ICU. Keterisiannya dari 3.900 terisi 45 persen," kata Kepala Dinkes DKI, Widyastuti di Balai Kota Jakarta, Kamis (27/1).

(khr/ain)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK