Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta TNI tidak terpancing usai 3 orang prajurit tewas dalam bentrok dengan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM).
Melalui Juru Bicara Masduki Baidlowi, Ma'ruf meminta para pihak terkait menyelesaikan masalah dengan baik. Ia tidak ingin ada pelanggaran hukum dalam merespons kematian tiga prajurit TNI.
"Berharap kepada seluruh jajaran TNI di Papua harus tetap waspada, tidak emosional sehingga nanti menimbulkan pelanggaran hukum. Jangan sampai menimbulkan pelanggaran hukum," kata Masduki dalam rekaman video, Jumat (28/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ma'ruf menyampaikan bela sungkawa terhadap kematian tiga prajurit TNI. Ia telah memerintahkan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa untuk menangani langsung kejadian tersebut.
Mantan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu juga telah menerima perwakilan Pemerintah Provinsi Papua. Ma'ruf meminta percepatan pembangunan agar seluruh masyarakat di Papua bisa merasakan dampak positif.
"Oleh karena itu, tadi oleh Wakil Presiden diberikan arahan bahwa gerak pembangunan Papua semuanya akan terkoordinasi dan akan fokus, dan setuju dengan aspirasi yang dibawa oleh teman-teman dari Papua dan oleh Sekda Papua," ucap Masduki.
Sebelumnya, tiga prajurit TNI tewas dalam baku tembak dengan TPNPB-OPM, Kamis (27/1). Bentrokan dimulai pukul 05.00 WIT saat TPNPB-OPM menyerang pos TNI. Serangan kedua dilancarkan pada sekitar 09.37 WIT.
Panglima TNI JenderalAndika Perkasa pun langsung terbang ke Papua usai insiden ini. Kapuspen TNI Mayjen Prantara Santosa mengatakan Andika melakukan evaluasi internal kala mengunjungi Papua.
"Evaluasi internal," kata Prantara saat dihubungi CNNIndonesia.com.
(dhf/fra)