Antisipasi Omicron, DPR Minta Booster Vaksin Merata

CNN Indonesia
Sabtu, 29 Jan 2022 00:02 WIB
Muhammad Farhan mendesak pemerintah melakukan pemerataan vaksinasi kepada semua kelompok masyarakat, tak hanya anak kecil dan lansia.
DPR Minta Booster Vaksin Merata (CNN Indonesia/Adi Maulana Ibrahim)
Jakarta, CNN Indonesia --

Anggota Komisi I DPR dari fraksi Nasdem, Muhammad Farhan mendesak pemerintah melakukan pemerataan vaksinasi kepada semua kelompok masyarakat, tak hanya anak kecil dan lansia.

Farhan menyinggung, kasus Omicron muncul di Afrika yang memiliki tingkat vaksinasi rendah. Oleh karena itu, menurutnya, booster vaksin harus diberikan kepada semua kelompok masyarakat.

"Kita jangan lupa bahwa varian omicron muncul dari negara-negara di kawasan Afrika yang cakupan vaksinasinya rendah," kata dia dalam keterangannya, Jumat (28/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Oleh karena itu, proses booster harus dipercepat dan menyentuh semua kelompok masyarakat," tambah Farhan.

Dia mendorong prioritas e-tiket booster vaksin di aplikasi PeduliLindungi, yang saat ini masih fokus untuk anak usia 6-11 tahun. Di samping itu, menurut Farhan, pemerataan booster juga harus diiringi pengawasan dalam pelaksanaan protokol kesehatan di lapangan.

Di turut mendorong ketiga lembaga, yakni bio Farma, Kementerian Kesehatan, dan Dinas Kesehatan di daerah untuk bekerja secara optimal mengawal rantai pasokan vaksin hingga daerah.

"Maka kami sangat berharap ketiga badan ini menunjukkan performa tinggi dalam melaksanakan tugasnya, karena vaksinasi adalah kunci pemulihan dari Pandemic COVID-19," katanya.

Hingga Kamis (27/1) Kemenkes mencatat laju vaksinasi dosis ketiga atau booster telah menyentuh angka 1,3 juta atau sekitar 94 persen dari total sasaran. Kendati demikian, jumlah itu baru ditujukan terhadap para tenaga kesehatan.

Sementara beberapa kelompok sasaran lain, mulai dari lansia, remaja, petugas publik, tercatat belum menerima dosis suntikan ketiga.

(thr/isn)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER