Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memberikan apresiasi kepada Adithya, tenaga kesehatan yang kehilangan istri ketika pandemi Covid-19. Kepergian sang istri meninggalkan Adithya bersama seorang putri.
"Ketegaran dan keikhlasan Mas Adit saat bertugas, walau harus kehilangan sang istri tercinta, menginspirasi kami semua," tulis Erick Thohir dalam unggahan di Facebook.
"Para perawat dan bidan, sosok paling penting di balik perjuangan Indonesia melawan pandemi Covid-19," tulisnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adhitya Tegar Pambudhi merupakan perawat yang kehilangan istrinya saat ia sedang bertugas. Hal itu juga membuatnya tidak bisa hadir bersama keluarganya.
"Tiap hari saya kangen, tiba-tiba pergi begitu saja. Di saat saya tidak bersamanya, tidak bersama keluarga. Pukulan yang sangat berat tahun ini," ujar Adithya.
Ia menceritakan awalnya menjadi seorang perawat karena dorongan istri yang mendaftarkannya ke sekolah perawatan tengah pandemi.
"Saya tidak bisa pulang setiap saat. Karena untuk menjaga kesehatan mereka juga, takutnya saya menulari mereka," kata Adit
Namun, Adithya harus kehilangan sang istri yang juga merupakan seorang tenaga medis saat tengah bertugas.
"Saya mendapat cobaan yang sangat kuat saat itu, jam 5 pagi saya mendapat kabar dari keluarga bahwa istri saya tidak sadarkan diri," cerita Adithya.
"Setelah dilakukan beberapa tindakan, istri saya tetap tidak bisa diselamatkan," sebut Adit, tampak menahan air mata.
Sosok sang anak, Andeeva, disebut sebagai penguat Adithya untuk menjalani har-harinya mendatang.
Dalam kesempatan itu, Erick Thohir menawarkan bantuan kepada Adithya berupa beasiswa dalam tabungan pendidikan bagi anak semata wayangnya, Andeeva.
"Saya punya yayasan, kalau diperkenankan, saya ingin berikan beasiswa untuk putrinya," kata Erick Thohir.
"Dari hati saya yang paling dalam saya ingin mengucapkan terima kasih atas perjuangan tenaga perawat dan bidan yang telah melayani kesehatan masyarakat," tuturnya.
(tdh/chri)