Pengacara Klaim Edy Mulyadi Penuhi Panggilan Bareskrim Besok

CNN Indonesia
Minggu, 30 Jan 2022 13:30 WIB
Edy Mulyadi diklaim akan memenuhi panggilan Bareskrim Polri terkait kasus dugaan ujaran kebencian soal pemindahan ibu kota.
Edy Mulyadi diklaim akan penuhi panggilan polisi. (CNN Indonesia/Michael Josua Stefanu)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pengacara Edy Mulyadi, Herman Kadir memastikan kliennya akan memenuhi panggilan pemeriksaan oleh tim penyidik Bareskrim Polri terkait kasus dugaan ujaran kebencian pada Senin (31/1) besok.

"Insyaallah Pak Edy akan hadir langsung jam 10 besok," ujarnya ketika dikonfirmasi CNNIndonesia.com, Minggu (30/1).

Pemanggilan kedua tersebut merupakan imbas batalnya panggilan pemeriksaan pertama oleh tim penyidik yang dijadwalkan pada Jumat, (28/1) kemarin. Kala itu, Edy beralasan, pemanggilan yang dilakukan oleh kepolisian tak sesuai dengan prosedur sehingga meminta penundaan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam pemanggilan besok, Herman mengatakan, kliennya akan diperiksa dalam kapasitasnya sebagai saksi. Ia memastikan, tim kuasa hukum juga akan mendampingi seluruh proses pemeriksaan tersebut.

"Iya tetap didampingi dengan tim kuasa hukum," ujarnya.

Herman memastikan, kliennya tidak akan berupaya mangkir kembali dalam pemeriksaan besok. Pasalnya Edy menilai, pemanggilan kedua yang dilakukan oleh Bareskrim Polri telah sesuai dengan prosedur.

Persis seperti apa yang diminta oleh kliennya pada Jumat lalu, ketika tidak hadir dalam agenda pemeriksaan pertama.

"Enggak bakal ada halangan insyaallah siap hadir. Ya karena kami anggap panggilan yang kedua ini sudah sesuai prosedur," pungkasnya.

Sebagai informasi, kasus Edy Mulyadi ini berkaitan dengan cuplikan video berisi pernyataannya yang mempermasalahkan pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Kalimantan Timur. Kepolisian pun mengusut belasan laporan yang diterima hingga saat ini sudah berstatus sebagai penyidikan.

Edy juga menyindir Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto. Ia menyebut bahwa Ketua Umum Partai Gerindra itu sebagai macan yang jadi mengeong. Pernyataan Edy pun menjadi viral di media sosial dan berujung pada laporan di Polda Sulawesi Utara (Sulut) oleh Kader Partai Gerindra.

Di sisi lain, Edy turut menyebut bahwa wilayah Kaltim sebagai tempat 'jin buang anak' sehingga menjadi aneh apabila ibu kota negara dipindahkan ke wilayah tersebut. Ia pun mengatakan bahwa segmentasi orang-orang di Kaltim adalah 'kuntilanak' hingga 'genderuwo'.

(tfq/dal)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER