Adam Deni Respons Jerinx Soal AD Acungi Jari Tengah ke Foto Jokowi

Adam Deni merespons I Gede Aryastina alias Jerinx SID yang menunjukkan foto seorang pria yang mengacungkan jari tengah sambil memegang foto Presiden Joko Widodo. Sosok pria itu disebut oleh Jerinx sebagai AD.

Adam mengaku tidak ingin berkomentar lebih jauh. Sebab, Jerinx hanya menyebutkan inisial saja alih-alih nama lengkap.

"Kalau saya sih no comment soal yang dia ucapkan karena dia kan tidak menyebutkan nama saya secara gamblang, dia hanya nyebutin inisial AD," ujarnya kepada CNNIndonesia.com, Minggu (30/1).

Ia mengaku punya inisial ADG karena memiliki nama lengkap Adam Deni Gaeraka. Oleh karena itu, Adam meminta Jerinx untuk menyebutkan nama lengkap orang dalam foto yang dimaksud.

Adam menyebut banyak orang yang berinisial AD.

"AD itu siapa? Kan, bisa jadi Ahmad Dhani atau Ahmad siapa, atau AD AD lain lagi," kata dia.

Lebih lanjut, Adam berharap kasusnya dengan penabuh drum SID itu dapat segera selesai. Ia juga menuturkan selama proses sidang pihak Jerinx selalu berbicara dan membuat isu-isu yang tidak jelas tanpa bukti.

Menurutnya, sejak awal kuasa hukum Jerinx membuat isu pemerasan. Namun, sampai detik ini tidak ada bukti otentik atau data akurat terkait dirinya yang melakukan pemerasan.

"Jadi mereka ini seperti lagi mau mencoba menyebar isu-isu saja buat menekan mental saya. Saya sih cuek saja soal hal itu," pungkas Adam.

Sebelumnya, Jerinx menunjukkan sebuah hasil cetak foto seseorang yang menunjukkan jari tengah sembari memegang foto Jokowi. Menurutnya, foto yang diduga Adam Deni tersebut diunggah oleh Ni Luh Djelantik.

"Ini bukan editan, ini foto asli, seorang pemuda yang oleh dokter Tirta diakui berinisial AD. Jadi foto ini sedang viral di Bali, bisa dicek di Instagramnya Ibu Ni Luh Djelantik," ujar Jerinx usai sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Selasa (25/1) lalu.

Ia meminta kepolisian mengusut foto viral yang diduga diambil tahun 2020 tersebut. Sebabnya, menurut Jerinx, apa yang ia lakukan tak sebanding dengan perbuatan menghina presiden tersebut.

"Dia menghina orang nomor satu di Indonesia tapi tidak pernah diproses. Sementara saya hanya bertikai dengan dia, memaki dia, menantangnya berantem lah istilahnya, saya dipidana. Saya di bui, sementara dia aman-aman saja," tuturnya.