Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan mayoritas kasus Covid-19 varian Omicron di Indonesia yang mengalami gejala sedang, berat, hingga kritis merupakan warga lanjut usia (lansia) dan anak-anak.
Budi menyebut pasien yang mengalami perburukan gejala mayoritas belum menerima vaksin dua dosis. Lima kasus kematian Omicron di Indonesia, 60 persen di antaranya belum menerima vaksin Covid-19.
Lihat Juga : |
"Kita sudah melihat dari kasus yang sedang, berat, yang membutuhkan oksigen. 63 persen belum divaksin lengkap, kebanyakan dari mereka lansia, dan kita identifikasi cukup mengejutkan jumlahnya yang anak-anak," kata Budi dalam konferensi pers, Senin (31/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Budi pun meminta seluruh masyarakat segera mengakses program vaksin Covid-19, baik dosis lengkap maupun dosis lanjutan atau booster. Menurutnya, vaksinasi memberikan imunitas tubuh dalam melawan infeksi varian Omicron.
Di sisi lain, ia mengingatkan lonjakan kasus Covid-19 sudah mulai terjadi dan akan berlangsung hingga akhir Februari. Rumah sakit rujukan Covid-19 dapat mengalami kondisi overload apabila seluruh pasien Covid-19 menjalani rawat inap di rumah sakit.
Lihat Juga :![]() UPDATE CORONA 31 JANUARI Positif Covid Bertambah 10.185, Total Kasus Aktif 68.596 Orang |
![]() Infografis - Tata Cara Akses Layanan Isolasi Mandiri Gratis |
Untuk itu, ia meminta agar masyarakat yang terpapar Covid-19 dengan gejala ringan dan tanpa gejala atau OTG melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing. Masyarakat jug dapat mengakses telemedicine untuk berkonsultasi dengan dokter dan mendapatkan akses obat gratis.
"Tingkat kesembuhannya [Omicron] jauh lebih tinggi dari Delta, ini juga lebih ringan. Sehingga tidak usah khawatir kalau misalnya terkena tanpa gejala atau batuk, pilek, demam sedikit, tapi saturasi masih 94-95 persen, di rawat di rumah saja," ujarnya.
(khr/fra)