Isak Tangis Pedagang di Balik Kebakaran Relokasi Pasar Johar Semarang

CNN Indonesia
Kamis, 03 Feb 2022 08:14 WIB
Kebakaran di relokasi Pasar Johar, Semarang, yang menghanguskan lebih dari 100 kios membuat pedagang hanya bisa pasrah meski tetap berharap bantuan pemerintah.
Kompleks Relokasi Pasar Johar di Semarang, Jateng, hangus terbakar, Rabu (2/2) malam. (Foto: CNN Indonesia/Damar Sinuko)
Jakarta, CNN Indonesia --

Para pedagang di relokasi Pasar Johar, Semarang, mengaku berharap bantuan atas kebakaran yang kedua kalinya dalam 7 tahun terakhir itu. Pemerintah daerah pun merumuskan cara agar korban kebakaran bisa tetap berniaga. 

Dikutip dari detikcom, teriakan-teriakan pedagang atau isak tangis pemilik kios bersahutan ketika api membara, Rabu (2/2) malam. Mereka tidak bisa melakukan apa-apa untuk menyelamatkan barang dagangannya. 

Pedagang Soemadi mengaku belum sepenuhnya bangkit dari kebakaran Pasar Johar 2015. Pindah ke tempat relokasi, nasib yang sama menimpanya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya grosir, kalau kerugian ya Rp500 juta-an lebih. Dari kebakaran 2015 ya ini tetap hasil utang, belum bangkit," ujarnya di lokasi, dikutip dari detikcom, Rabu (2/2) malam.

Joko (57), salah satu pedagang pakaian di blok F, mengaku sedih melihat kios kakaknya yang hangus terbakar tanpa ada yang bisa diselamatkan.

"Sedih lihatnya, kios milik kakak saya hangus terbakar. Untung tidak ada orang saat kejadian," kata dia.

Wakil Ketua Persatuan Pedagang Jasa Pasar (PPJP) Sadewa mengaku akan meminta bantuan dari Pemkot Semarang dan Pemprov Jateng.

"Dari pengurus berharap pedagang tenang dulu. Insyaallah langkah ke depan saya minta bantuan Pak Wali dan Pak Gubernur. Ini kan tiga bulan mau lebaran. Selain motivasi, mental, juga dana," kata dia.

Saat bertemu Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi alias Hendi yang meninjau ke lokasi kebakaran, pedagang tidak kuasa untuk memeluknya sembari menangis.

"Tolong ya, Pak," ujar pria tersebut kepada Hendi.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, yang datang kemudian, turut menjadi sasaran curhat para pedagang. Ia kemudian meminta warga untuk tenang dan mengutamakan keselamatan diri.

"Sing penting panjenengan slamet nggih," ucapnya, kepada salah satu pedagang yang melihat kiosnya terbakar.

Ganjar kemudian bertemu dengan Hendi di gerbang masuk pasar. Keduanya berkoordinasi untuk penanganan pascakebakaran.

"Semua teman sudah bergerak, semoga lekas padam. Saya minta dicatat siapa korbannya yang ada di los yang terbakar ini. Tadi Pak Wali Kota sudah bicara dengan saya dan saya minta mempersiapkan contigency plan terhadap mereka para pedagang yang menjadi korban. Biar nanti segera dihitung," kata Ganjar.

Hendi mengatakan kebakaran kali ini memang besar dan pemadaman dibantu oleh berbagai pihak termasuk pemadam dari berbagai daerah tetangga dan Water Cannon Polrestabes Semarang.

"Ikhtiar kita padamkan dulu. Sudah rembug dengan pak Gubernur untuk penanganan pasca ini terutama bagi pedagang yang kios terbakar," kata Hendi.

Soal kerugian akibat insiden ini, Hendi menyebut, "Nanti diidentifikasi dinas terkait. Saya pastikan ada bantuan dari pemerintah agar bisa jualan lagi".

Relokasi Pasar Johar itu mulai terbakar pada Rabu (2/2) pukul 18.30 WIB. Salah satu saksi yang juga keamanan pasar, Yono mengatakan api diduga berasal dari blok F4.

"Habis Maghrib, dari (blok) F4 terus menjalar cepat ini F1 sampai F9 habis," kata Yono di lokasi, Rabu (2/2/2022).

Pemadaman sempat terhambat oleh banyaknya warga yang mendekat dan pedagang yang hendak menyelamatkan barang dagangannya.

"Banyak warga mendekat, Pak, kita susah untuk masuk. Tapi mau gimana lagi, mereka ini pedagang yang mencoba menyelamatkan dagangannya," kata Randy, salah satu petugas Dinas Pemadam Kebakaran Kota Semarang di lokasi, Rabu (2/2).

Pemadaman ini dibantu 10 kendaraan Pemadam Kebakaran, penyuplai ada dari Kudus 2 unit, Demak 2 unit, Ungaran 2 unit, Water Cannon Polrestabes Semarang 3 unit.

Hingga pukul 23.00 WIB, api berangsur dapat dikendalikan setelah petugas menyemprotkan cairan sabun busa ke titik api. Sementara, penyebab kebakaran hingga saat ini belum diketahui.

"Ini kan ada kain ya, jadi biarpun yang di atas padam, tapi yang di dalamnya itu masih panas. Ini yang masih di bagian belakang," kata Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Semarang Agus Harmunanto di lokasi, Rabu (2/2) malam.

(dmr/antara/arh)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER