Dirut Pasar Tangerang Pamer Uang Berujung Pengunduran Diri

CNN Indonesia
Rabu, 02 Feb 2022 20:31 WIB
Direktur Utama Perumda Pasar Niaga Kerta Raharja Tangerang pamer gepokan uang hingga viral di media sosial. Dia pun meminta maaf dan mengundurkan diri.
Direktur Utama Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar Niaga Kerta Raharja, Syaefunnur Maszah. (CNN Indonesia/Eko)
Tangerang, CNN Indonesia --

Beredarnya video Direktur Utama Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar Niaga Kerta Raharja, Tangerang, Syaefunnur Maszah di jagat media sosial TikTok menuai sorotan publik.

Ia mengunggah video pamer gepokan uang pecahan ratusan ribu rupiah dan dolar Singapura. Video berdurasi 14 detik itu dibuat pada 2020 di rumahnya sendiri.

Menurutnya, video tersebut bukan untuk di konsumsi publik, dan ia sempat mengirimkan kepada sejumlah orang terdekat di perusahaan pelat merah tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun hal itu hanya untuk mengingatkan bahwa duit itu panas, seperti berbunyi di video tersebut.

"Awas duit itu panas. Haredang-haredang. Saya kira konteks seperti itu," ujar Syaefunnur, saat jumpa pers di kawasan, KotaTangerang, Rabu (2/2).

Namun hal tersebut, kata dia, justru menimbulkan multitafsir. Menurut Syaefunnur, dirinya hanya bercanda melakukan hal itu. Dia berjanji tak akan mengulanginya lagi.

"Dan oleh karena itu saya menyatakan menyesal dan sekaligus saya minta maaf. Itu yang pertama saya sampaikan kepada pimpinan Pak Bupati, Pak Sekda dan sebenarnya kepada wartawan," ujarnya.

Kemudian tentu, lanjutnya, menciptakan bias, multikepentingan dan multitafsir. Ia mengaku sebagai mantan aktivis siap mempertaruhkan integritas yang dimilikinya.

"Artinya moralitas dan integritas itu insya Allah kita pertaruhkan, tapi memang itu tidak etis. Tapi secara legal saya jamin Insya Allah hakul yakin enggak ada aspek legalitas normatif yang saya langgar," katanya.

Ia mengaku telah bertemu dan mendapatkan teguran keras dari Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar. Sebelum bertemu orang nomor satu di Kabupaten Tangerang itu, ia telah berdiskusi bersama keluarga. Sebab, uang tersebut merupakan uang pribadi.

Ia pun siap mendapatkan sanksi dari Bupati. Namun, ia terpaksa mengambil tindakan untuk mengundurkan diri. Langkah yang diambil itu sebagai konsekuensi pertanggungjawaban atas sebuah perbuatan yang tidak etis dan dalam rangka edukasi publik.

"Maka sembari pikir-pikir menghadap pak bupati, kata-kata saya minta maaf dan menyesalkan dan siap di sanksi tertulis dan sebagainya sebagai rasa sopan saya," ujar.

"Dengan segala pertimbangan saya mengajukan pengunduran diri kepada Pak Bupati, Pak Sekda dalam rangka untuk public education," sambungnya.

Hasil pertemuan tersebut ia mendapat teguran keras. Sebab, Bupati sebagai kuasa pengguna anggaran yang menentukan kebijakan di Kabupaten Tangerang.

"Hasilnya adalah yang pertama saya minta maaf dan Pak Bupati menegur keras karena beliau sebagai KPM (kuasa pengguna modal) artinya katakanlah pimpinan tertinggi mengambil kebijakan itu di kabupaten ya beliau. Maka dari itu saya inisiasi meminta itu (pengunduran)," katanya.

Pengunduran dirinya itu, masih menunggu keputusan dari Bupati Zaki Iskandar. "Saya masih menunggu nanti, karena surat resminya dari saya sudah kirim," tandasnya.

(ekm/pmg)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER