Ribuan Ikan Mati, Polisi dan Antam Ambil Sampel Sungai Cikaniki Bogor

CNN Indonesia
Kamis, 03 Feb 2022 12:50 WIB
Sampel air di Sungai Cikaniki diteliti untuk menyelidiki penyebab kematian ribuan ikan.
Ilustrasi. Polisi dan PT Antam mengambil sampel air Sungai Cikaniki yang diduga mengandung limbah. (Foto: ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kepolisian bersama PT Antam Unit Penambangan Bijih Emas (UPBE) Pongkor mengambil sampel air di beberapa aliran sungai untuk menyelidiki penyebab kematian ribuan ikan di Sungai Cikaniki.

Kapolsek Nanggung AKP Achmad Budi Santoso mengatakan sejauh ini ikan-ikan itu diduga mati karena ada warga yang mengambil ikan menggunakan bahan kimia.

"Untuk memastikan hal tersebut kami bersama PT Antam UPBE Pongkor pun telah mengambil sampel air dari beberapa aliran sungai untuk dilakukan uji lab," kata Achmad dalam keterangannya, Kamis (3/2).

Sampai saat ini, kata Achmad, pihaknya masih menunggu hasil uji laboratorium sampel air dari beberapa aliran sungai tersebut.

Achmad menerima laporan kematian ribuan ikan secara mendadak mati itu pada Rabu (2/2). Dari laporan itu, pihaknya langsung mengecek lokasi.

"Bahwa dari hasil pengecekan di lokasi bahwa air sungai Cikaniki ini dalam keadaan keruh dan ikan yang berada di aliran sungai dalam keadaan mati," ucap Achmad.

Sebelumnya, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor menduga kematian ikan-ikan itu karena air sungai Cikaniki sudah tercemar limbah pertambangan emas ilegal.

"Dari info dan foto yang saya dapat seperti itu [ribuan ikan mati karena sungai tercemar], Pak Kadis kemarin sudah briefing internal untuk menyikapinya," kata Kasi Penegakan Hukum DLH Kabupaten Bogor Dyan Heru Cahyono kepada CNNIndonesia.com, Kamis (3/2).

Dyan menyebut bahwa dugaan awal air Sungai Cikaniki tercemar imbas limbah pertambangan emas ilegal. Ini disebabkan banyak pertambangan emas di daerah tersebut.

"Mereka kan tidak memenuhi syarat ya secara aturan pengolahan limbahnya dan mereka seperti itu main buang-buang aja. Itu masih disinyalir," ujarnya.

(yla/arh)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER