Ketua Satgas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Zubairi Djoerban menilai gelombang tiga pandemi virus corona yang terjadi akhir-akhir ini mulai mengancam nasib para tenaga kesehatan (nakes) di Indonesia.
Zubairi lantas mengingatkan positivity rate di Indonesia juga semakin meningkat terutama dampak dari transmisi varian Omicron. Positivity rate harian di Indonesia per 6 Februari sudah mencapai 13,58 persen.
"Gelombang ini mulai mengancam nakes di rumah sakit. Kalau yang terinfeksi banyak dan mereka harus cuti, maka ketidaktersediaan nakes akan memengaruhi pelayanan," kata Zubairi melalui cuitan di akun twitter pribadinya @ProfesorZubairi, Senin (7/2). CNNIndonesia.com telah diberi izin mengutip unggahan tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menkes Budi Gunadi Sadikin memutuskan untuk memperluas akses layanan telemedicine bagi pasien terpapar virus corona yang menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumah masing-masing.
Awalnya, layanan telemedicine hanya berfokus pada wilayah aglomerasi Jabodetabek. Namun seiring dengan lonjakan kasus Covid-19 di luar wilayah itu, pemerintah memutuskan untuk memperluas layanan telemedicine ke daerah di kawasan aglomerasi Jawa-Bali.
"Mulai minggu ini kita perluas ke Bandung raya, Semarang raya, Solo raya, DI Yogyakarta, Malang raya dan Denpasar," kata Budi dalam konferensi pers, Senin (7/2).
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memberikan Persetujuan Protokol Uji Klinik (PPUK) vaksin virus corona Merah Putih yang dikembangkan Universitas Airlangga (Unair) dengan berbasis inactivated virus, dan bermitra dengan PT Biotis Pharmaceuticals.
Kepala BPOM Penny K. Lukito menambahkan, dengan pemberian PPUK tersebut, maka vaksin Merah Putih sudah dapat melakukan uji klinik pada manusia.
"Kami akan menginformasikan, telah diberikannya PPUK untuk vaksin Merah Putih dengan platform inactivated virus yang dikembangkan oleh Unair dan PT Biotis Pharmaceuticals," kata Penny dalam konferensi pers, Senin (7/2).
Capaian vaksinasi covid-19 di Indonesia per Senin (7/2) Pukul 12.00 WIB tercatat, yakni 186.703.390 orang telah menerima suntikan dosis pertama vaksin virus corona. Sementara itu, 131.119.425 orang juga telah rampung menerima dua dosis suntikan vaksin covid-19 di Indonesia.
Dengan demikian, target vaksinasi pemerintah dari total sasaran 208.265.720 orang sudah menyentuh 89,65 persen dari sasaran vaksinasi yang menerima suntikan dosis pertama. Sedangkan suntikan dosis kedua baru berada di angka 62,96 persen.
(khr/fra)