700 Pelanggar Prokes Surabaya Terjaring di Januari, Tiada Sanksi

CNN Indonesia
Selasa, 08 Feb 2022 06:15 WIB
Ilustrasi pelanggar protokol kesehatan pencegahan Covid-19 (CNN Indonesia/Adi Maulana Ibrahim)
Surabaya, CNN Indonesia --

Satgas Penanganan Covid-19 Surabaya telah menjaring 700 pelanggar protokol kesehatan sepanjang Januari 2022. Mereka terjaring dalam operasi yang digelar di tempat-tempat umum dan titik keramaian di Kota Pahlawan.

Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana (Daerah) Kota Surabaya, Ridwan Mubarun mengatakan bahwa operasi prokes dilakukan 31 kecamatan, sehubungan dengan meningkatnya kembali kasus Covid-19.

"Kami ingin mengingatkan masyarakat terutama yang melanggar prokes, agar tidak abai dan tetap disiplin. Sebab, pandemi Covid-19 ini masih belum berakhir," kata Ridwan, Senin (7/1).

Ridwan mengungkapkan bahwa pihaknya tak memberikan sanksi kepada para pelanggar. Petugas diminta lebih fokus melakukan tes secara massal.

"Targetnya adalah menegakkan prokes, kita tidak memberikan sanksi. Melainkan melakukan testing dengan menggelar swab hunter," tegas dia.

Pada pelaksanaan operasi prokes personel, para pelanggar juga diminta menjalani tes swab antigen. Jika hasilnya positif, maka pelanggar akan menjalani swab PCR lanjutan.

"Di awal Januari 2022 kemarin belum ada laporan pelanggar yang kedapatan positif swab antigen, namun menjelang akhir-akhir ini di beberapa kecamatan terdapat laporan pelanggar yang positif," terang dia.

Para pelanggar prokes yang kedapatan hasil swab PCR dinyatakan positif, maka secara otomatis akan langsung dibawa ke Hotel Asrama Haji (HAH). Mereka akan menjalani isolasi hingga waktu yang ditentukan.

"Hasilnya, sejak awal Januari 2022 hingga saat ini, rata-rata terdapat 500 hingga 700 pelanggar prokes yang telah dilakukan swab antigen," ucapnya.

Dalam operasi ini, petugas gabungan yang dilibatkan sebanyak 30 personel. Mereka terdiri dari Polisi, Satpol PP, Linmas, dan tenaga kesehatan di puskesmas.

(frd/bmw)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK