250 Aparat Dikerahkan Dampingi Petugas Ukur Lahan Proyek di Desa Wadas
Polda Jawa Tengah (Jateng) menjelaskan aparat kepolisian yang diterjunkan ke wilayah Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo untuk mengawal pengukuran lahan proyek Bendungan Bener.
Terdapat sekitar 250 petugas gabungan dari unsur TNI, Polri dan Satpol PP yang mendampingi 70 petugas BPN dan Dinas Pertanian untuk melakukan kegiatan tersebut di Desa Wadas.
"Polda Jateng dan stakeholder terkait diminta membantu," kata Kepala Bidang Humas Polda Jateng Kombes Iqbal Alqudussy kepada wartawan, Selasa (8/2).
Iqbal menyebut berdasarkan keterangan Kanwil BPN, Bendungan Bener masuk dalam proyek strategis nasional. Menurutnya, pendampingan ini hasil pertemuan antara BPN dan Polda Jateng.
Penerjunan personel, kata Iqbal, dilakukan berdasarkan Surat Kementerian PUPR No: UM 0401.AG.3.4./45 tertanggal 3 Februari 2022 tentang Permohonan Pelaksanaan Pengukuran di Desa Wadas Kabupaten Purworejo Provinsi Jawa Tengah dan Surat dari Kementerian ATR/BPN Kab Purworejo Prov Jateng No: AT.02.02/344-33.06/II/2022 tertanggal 4 Februari 2022.
"Saat ini sudah standby di lokasi. Adapun kegiatan pengukuran masih berlangsung dan berjalan lancar," ujarnya.
Lebih lanjut, Iqbal mengatakan luas lahan yang akan diukur mencapai 124 Hektare (Ha). Ia menegaskan penerjunan aparat gabungan ke Desa Wadas ini semata-mata untuk mendampingi tim BPN.
"Penekanan Kapolda agar pelaksanaan pendampingan harus mengedepankan aspek humanis. Dan itu kita atensi dalam pelaksanaannya," katanya.
Iqbal mengatakan pihaknya bakal menampung aspirasi masyarakat yang menolak pembangunan bendungan di Desa Wadas itu. Menurutnya, sejumlah warga yang menolak proyek ini sudah dimediasi sejak 2018 lalu.
"Meski berdasarkan data, mayoritas Warga setempat sangat welcome terhadap proyek pembangunan bendungan Bener. Namun semua aspirasi warga yang pro maupun kontra kita tampung dan salurkan," ujarnya.
Sebelumnya, Staf Divisi Kampanye dan Jaringan LBH Yogyakarta, Dhanil Al Ghifary mengatakan aparat kepolisian dikerahkan untuk menyisir desa. Mereka juga menurunkan spanduk penolakan yang dipasang warga.
"Polisi sedang masuk nyopotin banner ada warga yang dikejar kejar juga," katanya.
Dhanil mengungkap aparat juga sempat menangkap seorang warga di sebuah warung kopi (warkop) sekitar pukul 07.00 WIB.
(mjo/fra)