Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi menyebut ratusan miliar rupiah dana penyelenggaraan Formula E berpeluang hanya dimanfaatkan untuk sekali gelaran Formula E.
"Pengeluaran terbesar Formula E saat ini sebesar Rp560 miliar. Itu dipakai untuk pembayaran commitment fee ke Formula E Operation (FEO)," ujar Pras dalam keterangan tertulisnya, Selasa (8/2).
Jika sesuai rencana, Formula E digelar di Jakarta sampai 2024. Menurut Pras, sapaan karibnya, "anggaran sebesar itu berpotensi hanya akan digunakan untuk satu kali penyelenggaraan Formula E di Jakarta. Sebab, Kepala Daerah yang akan datang tidak memiliki kewajiban untuk melanjutkan program Anies."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Oleh karena itu, menurut Pras, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga pada tanggal 15 Agustus 2019 sempat mengirimkan laporan kepada Anies Baswedan. Salah satu isi laporan itu menyebutkan bahwa kewajiban membayarkan commitment fee selama 5 tahun bertentangan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah pasal 92 ayat (6).
Pasal itu berbunyi: "Jangka waktu penganggaran pelaksanaan kegiatan Tahun Jamak sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) huruf b tidak melampaui akhir tahun masa jabatan Kepala Daerah berakhir, kecuali kegiatan Tahun Jamak dimaksud merupakan Prioritas Nasional dan/atau Kepentingan Strategis Nasional sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan."
Pras menyampaikan besaran commitment fee di Jakarta merupakan yang paling besar dibandingkan negara-negara lain. Ia mencontohkan, penyelenggaraan Formula E di Montreal, Kanada, hanya dikenakan biaya nomination fees for the City of Montreal senilai Rp1,7 miliar dan Race fees senilai Rp17 miliar, dengan total biaya sebesar Rp18,7 miliar
"Di sini memang tampak Pemprov DKI Jakarta tidak terlibat langsung dalam penyelenggaraan. Tapi nyatanya kan Jakpro sebagai pelaksana sepenuhnya ada di bawah kendali Gubernur," ungkap Pras.
Sebelumnya, Anies memastikan anggaran yang dikeluarkan untuk turnamen Formula E akan dinikmati warga Jakarta. Pasalnya turnamen tersebut akan digelar di Ibu Kota, tepatnya di Kawasan Ancol, Jakarta Utara pada 4 Juni 2022 mendatang.
"Ketika sebuah anggaran dikeluarkan, pertanyaannya dikeluarkan ke mana? ketika dikeluarkan di sini (Jakarta), maka sebetulnya itu dikeluarkan untuk rakyat kita sendiri, berputarnya di kita," ujar Anies beberapa waktu lalu.
Menurut Anies, cara pandang antara pengeluaran pemerintah (government spending) dengan perorangan sangat berbeda. Pemerintah mengeluarkan anggaran sesungguhnya untuk mengirimkan dana kepada warga, terutama yang ada di Jakarta, sehingga perekonomiannya bergerak.
(dmi/arh)