Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Widyastuti, meminta warga ibu kota RI itu untuk tidak pilih-pilih jenis vaksin booster. Ia menyatakan semua vaksin sudah teruji klinis dan bermanfaat bagi kekebalan tubuh di tengah lonjakan kasus Covid-19.
"Kami mengajak seluruh masyarakat agar tidak pilih-pilih jenis/merk vaksin booster-nya, karena apapun jenis/merk vaksinnya sudah teruji klinis dan bermanfaat bagi kekebalan tubuh," kata Widyastuti dalam keterangan tertulisnya, Rabu (9/2).
Lihat Juga :![]() UPDATE CORONA 9 FEBRUARI 2022 Rangkuman Covid: Kasus Melonjak 46 Ribu, Nakes Mulai Banyak Tertular |
Widyastuti mengatakan, saat ini Jakarta memang tengah masif menggunakan vaksin AstraZeneca untuk dosis ketiga atau booster karena merek itu yang sekarang tersedia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Oleh karena itu, Pemprov DKI mengajak seluruh masyarakat yang sudah mendapatkan tiket vaksin booster untuk segera divaksin sesuai dengan ketersediaan jenis vaksin di fasilitas-fasilitas kesehatan atau sentra vaksinasi.
Dia lantas merujuk laporan Ministerio de Salud, Chile menyatakan bahwa manfaat AstraZeneca lebih unggul dibandingkan Pfizer. Dalam laporan tersebut, booster menggunakan vaksin AstraZeneca efektif mencegah gejala apabila terpapar Covid-19 sebanyak 93 persen, sedangkan vaksin Pfizer sebesar 90 persen.
Selain itu, booster menggunakan vaksin AstraZeneca juga efektif mencegah rawat inap apabila terpapar Covid-19 sebesar 96 persen, sedangkan vaksin Pfizer sebesar 87 persen.
"Untuk itu, bagi seluruh masyarakat Jakarta, mari manfaatkan kesempatan dan ketersediaan vaksin saat ini di fasilitas-fasilitas kesehatan maupun sentra vaksinasi yang tersebar di berbagai wilayah. Ayo vaksin, lindungi diri dan sekitar," tuturnya.
![]() |
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan menyatakan pemerintah akan fokus memberikan vaksin virus corona dosis ketiga atau booster dengan merek AstraZeneca ketimbang merek vaksin lain selama triwulan pertama tahun ini atau pada rentang Januari-Maret 2022.
Ketetapan itu tertuang dalam Surat Edaran Kemenkes Nomor SR.02.06/II/408/2022 yang diteken oleh Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu pada 27 Januari lalu.
Kemenkes juga menambah daftar regimen vaksin booster untuk warga yang pada vaksin primer atau dosis 1 dan 2 menerima AstraZeneca. Saat ini, penerima vaksin AstraZeneca memiliki tiga pilihan booster.
Beberapa di antaranya yakni, untuk dosis primer Astrazeneca maka diberikan vaksin Moderna setengah dosis, atau vaksin Pfizer setengah dosis. Serta pemberian skema homolog menggunakan satu dosis penuh AstraZeneca.
(dmi/kid)