Jakarta, CNN Indonesia --
Amerika Serikat (AS) setuju menjual 36 jet tempur F-15 dan alat utama sistem pertahanan (Alutsista) lain senilai US$14 miliar atau Rp200,8 triliun (kurs Rp14.347 per dolar AS) ke Indonesia yang baru saja memborong 42 jet Prancis.
Menurut Kementerian Luar Negeri AS nilai penjualan alutsista itu mencapai US$14 miliar atau Rp200,8 triliun (kurs Rp14.347 per dolar AS).
Mengutip situs resmi DSCA, penjualan ini dilakukan untuk mendukung tujuan kebijakan luar negeri dan keamanan nasional AS dengan memperkuat keamanan mitra regional di Asia-Pasifik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Penting bagi kepentingan nasional AS untuk membantu Indonesia dalam mengembangkan dan memelihara kemampuan pertahanan yang kuat dan efektif," demikian pernyataan DSCA.
Sementara itu, Indonesia melalui Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subainto baru meneken perjanjian pembelian 42 jet tempur Dassault Rafale generasi 4,5 dari Prancis.
Pada tahap pertama, enam unit jet Rafale diboyong ke Indonesia.
"Kita mulai hari ini dengan tanda tangan kontrak pertama untuk 6 pesawat," kata Prabowo di Kantor Kementerian Pertahanan RI seperti dikutip Antara.
Pemerintah juga membeli dua kapal selam jenis Scorpene dari Prancis. Pembelian ini merupakan bagian kerjasama penelitian dan pengembangan PT PAL, perusahaan yang bergerak di industri galangan kapal dengan Naval Group.
"Tentunya akan mengarah pada pembelian dua kapal selam kelas Scorpene dengan AIP beserta persenjataan dan suku cadang yang dibutuhkan termasuk latihan," kata Prabowo.
Pemerintah dan Prancis juga membuat kesepakatan kerjasama pemeliharaan, perbaikan, dan overhaul pesawat tempur buatan Prancis di Indonesia melalui Dessault dan PT Dirgantara Indonesia.
Pemerintah juga menandatangani nota kesepahaman mdo bidang telekomunikasi serta pembuatan amunisi kaliber besar.
Lanjut ke sebelah...
Terpisah, Kementerian Luar Negeri AS mengungkapkan persetujuan penjualan alutsista serta jet tempur F-15 ke Indonesia menjadi upaya meningkatkan keamanan mitra regional.
"Keamanan mitra regional penting untuk stabilitas politik, dan kemajuan ekonomi di kawasan Asia-Pasifik," kata badan itu dalam sebuah pernyataan, dikutip dari AFP.
Dalam rilis DSCA, terdapat 31 jenis barang dan jasa dalam daftar alutsista, terutama jet tempur F-15, yang kemungkinan dijual AS ke Indonesia.
Berikut beberapa alutsista yang rencananya dijual AS ke Indonesia.
1. 36 jet tempur F-15ID;
2. 87 mesin F110-GE-129 atau F100-PW-229 (72 terpasang, 15 suku cadang);
3. 45 radar Advanced Electronically Scanned Array (AESA) AN/APG-82(v)1 (35 terpasang, 9 suku cadang);
4. 45 Eagle Passive Active Warning Survivability Systems (EPAWSS) AN/ALQ-250 (36 terpasang, 9 suku cadang);
5. 48 komputer digital Advanced Display Core Processor (ADCP) II (36 terpasang, 12 suku cadang);
6. 80 Joint Helmet Mounted Cueing Systems (JHMCS) (72 terpasang, 8 suku cadang);
7. 92 alat keamanan Embedded Global Positioning Systems (GPS)/Inertial Navigation System (EGI);
8. 40 pod navigasi LANTIRN AN/AAQ-13 (36 terpasang, 4 suku cadang);
9. 40 Sniper Advanced Targeting Pods (ATP) AN/AAQ-33 (36 terpasang, 4 suku cadang);
10. 156 peluncur LAU-128 (144 terpasang, 12 suku cadang);
11. 40 sistem senjata M61A "Vulcan" (36 terpasang, 4 suku cadang);
12. Pod latihan Air Combat Maneuvering Instrumentation (ACMI) (P5 CTS) dan peralatan pendukung;
13. MS-110 Recce Pods;
14. AN/ASG-34 Infrared Search and Track International;
15. AN/ALE-47 counter-measures;
16. AN/PYQ Simple Key Loaders;
17. Tambahan navigasi, keamanan komunikasi, dan peralatan kriptografi;
18. Electronic Combat International Security Assistance Program (ECISAP) support;
19. Joint Mission Planning Systems (JMPS);
20. Night Vision Goggles (NVG), peralatan pendukung, dan suku cadang;
21. Tangki bahan bakar konformal;
22. Sekam dan suar;
23. Peralatan pendukung jet tempur dan personel;
24. Pod perjalanan, laboratorium peralatan pengukuran presisi, kalibrasi, dan simulator;
25. Suku cadang, layanan perbaikan dan pengembalian;
26. Peta, publikasi, dan dokumen teknis;
27. Studi dan survei;
28. Perangkat lunak dan dukungan perangkat lunak;
29. Peralatan untuk latihan dan latihan personel;
30. Layanan dukungan teknis dan logistik dari Pemerintah AS dan kontraktor;
31. Berbagai komponen terkait lainnya.