Kasus Covid Ditemukan di 28 SD dan SMP di Bantul
Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bantul melaporkan temuan kasus Covid-19 pada puluhan satuan pendidikan khususnya jenjang SD dan SMP. Kadisdik Isdarmoko merinci sebanyak 10 SD dan 17 SMP ditemukan sejumlah kasus covid.
Tercatat sebanyak 19 murid di tingkat SD dan 36 siswa di tingkat SMP yang dinyatakan positif terpapar virus Corona. Sedangkan untuk kalangan guru, mereka yang terkonfirmasi Covid-19 total sejumlah 11 orang untuk masing-masing SD dan SMP.
Isdarmoko menerangkan, pasien pertama dalam kelompok penyebaran ini diketahui pada 11 Februari kemarin. Terbanyak beradai di SMPN 1 Bantul sebanyak 17 siswa dan 1 guru terkonfirmasi covid.
"Ya memang tadinya hanya satu (siswa terkonfirmasi) dan itu (dugaannya) dari keluarga. Terus kita tracing dan berkembang dan hasilnya ditemukan tadi (17 kasus)," kata Isdarmoko saat dihubungi, Selasa (15/2).
Lihat Juga : |
Isdarmoko mengatakan, secara akumulatif ada 198 pelaku isolasi mandiri dari 17 SMP yang melaporkan adanya kasus Covid-19. Kemudian, tercatat hanya 2 pasien yang ditempatkan di pelayanan rawat inap rumah sakit.
Isdarmoko melanjutkan, pihaknya menerapkan kebijakan yang lebih ketat untuk satuan pendidikan tingkat SD. Cukup temuan satu kasus saja untuk membuat pembelajaran satu kelas dialihkan ke skema daring.
"Satu kasus saja, satu kelas PJJ antara 5 hari sampai 1 minggu," tegas dia.
Isdarmoko mengklaim situasi pembelajaran di sekolah-sekolah se-kabupaten Bantul hampir kondusif atau mendekati normal jika tak ada lonjakan kasus penyebaran Covid-19 seperti sekarang ini.
"PJJ bagaimanapun juga kalau dibandingkan tatap muka hasilnya beda. Kemarin anak-anak sudah semangat, mereka sudah mau kembali tatap muka dan jadi harapan bagus. Tapi mau tak mau kita kembali ke PJJ, karena prinsip pembelajaran di masa pandemi ini adalah keselamatan, kesehatan dari peserta didik dan orangtua," tandasnya.
Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sendiri pada awal Februari lalu telah mengubah skema PTM menyusul lonjakan kasus Covid-19 sejak pengujung Januari Sejumlah sekolah diminta membagi jam masuk, kelas pagi dan siang, dengan membatasi jumlah siswa 50 persen dari kapasitas kelas.
Kepala Dinas Pendidikan dan Olah Raga (Disdikpora) DIY Didik Wardaya mengatakan ketentuan ini berlaku untuk sekolah dengan jumlah siswa lebih dari 200 orang.
"Melihat perkembangan Covid-19 itu, sekolah dengan jumlah siswa di atas 200 memang kita minta sementara PTM 50 persen," kata Didik saat dihubungi, Rabu (2/2).
"PTM 50 persen itu bukan berarti kemudian siswanya bergantian (hari), tapi kita buat sif siang dan pagi. Setiap hari memang 100 persen tapi bergantian pelaksanaannya," ujarnya
(kum/ain)