Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan (Balitbangkes Kemenkes) mencatat penambahan kasus varian SARS-CoV-2 B.1.1.529 atau varian Omicron di Indonesia terus mengalami peningkatan yang cukup signifikan sejak pertama kali diidentifikasi di Indonesia 15 Desember 2021.
Berdasarkan data per 13 Februari 2022 yang diunggah melalui situs resmi pada Selasa (15/2), kasus Omicron di Indonesia mencapai 5.305 kasus, meningkat sebanyak 1.506 kasus dibandingkan laporan data pada 6 Februari lalu. Kasus Omicron di Indonesia juga sudah menjadi transmisi lokal dan menyebar di 24 provinsi, naik dari jumlah sebelumnya hanya 18 provinsi.
Sebanyak 10 provinsi yang tercatat belum mengidentifikasi varian ini, di antaranya adalah Aceh, Sumatera Barat, Jambi, Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Maluku, Maluku Utara, dan Papua Barat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin sebelumnya juga mengungkapkan nyaris 100 persen hasil pemeriksaan deteksi strain baru mutasi virus corona menggunakan metode Whole Genome Sequences (WGS) di Pulau Jawa adalah varian Omicron.
Budi menyebut, kemungkinan mayoritas kasus Covid-19 di Indonesia saat ini memang lah Omicron lantaran memiliki tingkat penularan yang cepat dan masif.
Adapun Badan Kesehatan Dunia (WHO) sejauh ini baru menetapkan lima varian yang masuk kategori 'Variant of Concern' (VoC), yaitu B117 Alfa, B1351 Beta, B1617.2 Delta, B.1.1.529 Omicron, dan P1 Gamma, dan hanya P1 yang belum teridentifikasi di Indonesia sejauh ini.
Balitbangkes juga mencatat, varian Delta paling banyak ditemukan dengan 8.442 kasus di Indonesia, disusul varian Omicron 5.305 kasus, kemudian varian Alfa dengan 83 kasus, dan varian Beta 22 kasus. Seluruh kasus itu ditemukan melalui pemeriksaan Whole Genome Sequences (WGS) yang dilakukan terhadap total 18.250 spesimen.
Berikut merupakan sebaran provinsi dan temuan dari seluruh kasus VoC di Indonesia.
Sumatera Utara: 26 kasus
Sumatera Selatan: 5 kasus
Riau: 1 kasus
Lampung: 11 kasus
Bengkulu: 4 kasus
Kepulauan Riau: 9 kasus
Kepulauan Bangka Belitung: 16 kasus
DKI Jakarta: 3.864 kasus
Jawa Barat: 491 kasus
Banten: 463 kasus
Jawa Tengah: 81 kasus
Jawa Timur: 113 kasus
DI Yogyakarta: 35 kasus
Bali: 39 kasus
Nusa Tenggara Barat: 4 kasus
Nusa Tenggara Timur: 1 kasus
Kalimantan Barat: 2 kasus
Kalimantan Timur: 13 kasus
Kalimantan Selatan: 11 kasus
Kalimantan Tengah: 12 kasus
Sulawesi Utara: 11 kasus
Sulawesi Selatan: 8 kasus
Sulawesi Barat: 1 kasus
Papua: 84 kasus
Sumatera Utara: 201 kasus
Sumatera Barat: 75 kasus
Sumatera Selatan: 65 kasus
Aceh: 54 kasus
Bengkulu: 28 kasus
Riau: 157 kasus
Lampung: 7 kasus
Jambi: 241 kasus
Kepulauan Riau: 374 kasus
Kepulauan Bangka Belitung: 92 kasus
Banten: 131 kasus
Jawa Barat: 1.229 kasus
DKI Jakarta: 2.340 kasus
DI Yogyakarta: 132 kasus
Jawa Timur: 181 kasus
Jawa Tengah: 465 kasus
Bali: 399 kasus
Nusa Tenggara Barat: 68 kasus
Nusa Tenggara Timur: 103 kasus
Kalimantan Tengah: 41 kasus
Kalimantan Timur: 718 kasus
Kalimantan Utara: 76 kasus
Kalimantan Barat: 301 kasus
Kalimantan Selatan: 160 kasus
Sulawesi Selatan: 198 kasus
Sulawesi Barat: 40 kasus
Sulawesi Utara: 243 kasus
Sulawesi Tengah: 72 kasus
Sulawesi Tenggara: 20 kasus
Gorontalo: 30 kasus
Maluku: 74 kasus
Maluku Utara: 48 kasus
Papua: 55 kasus
Papua Barat: 24 kasus
Sumatera Utara: 2 kasus
Riau: 1 kasus
Sumatera Selatan: 1 kasus
Lampung: 1 kasus
Kepulauan Riau: 10 kasus
DKI Jakarta: 38 kasus
Jawa Barat: 20 kasus
Jawa Timur: 4 kasus
Jawa Tengah: 1 kasus
Kalimantan Selatan: 1 kasus
Kalimantan Tengah: 2 kasus
Bali: 1 kasus
Nusa Tenggara Timur: 1
Jawa Barat: 3 kasus
DKI Jakarta: 12 kasus
Jawa Timur: 6 kasus
Bali: 1 kasus