Menteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan memberikan lampu hijau bagi sejumlah golongan masyarakat untuk melakukan mobilitas di fasilitas umum tanpa kekhawatiran di tengah pandemi virus corona.
Luhut menyebut warga yang 'bebas' menjalani aktivitas di tempat umum meliputi mereka yang tidak memiliki riwayat penyakit penyerta atau komorbid, dan sudah mendapatkan proteksi tambahan lewat vaksinasi Covid-19.
"Kalau memang dia sudah vaksin, sudah dua kali, sudah booster, tidak ada komorbid ya jalan-jalan saja. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan berlebihan," kata Luhut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemerintah kembali menambah pintu masuk untuk kedatangan internasional. Kebijakan itu diterapkan justru di saat kasus Covid-19 aktif nyarus 400 ribu kasus. Pintu masuk baru tersebar dari wilayah barat hingga timur Indonesia. Salah satunya pintu kedatangan via udara di Nusa Tenggara Barat (NTB).
"Pada pengaturan Inmendagri 10/2022, terdapat penambahan pintu masuk udara, yaitu Bandara Zainuddin Abdul Madjid di NTB," kata Direktur Jenderal Administrasi Wilayah Kemendagri Safrizal ZA melalui keterangan tertulis, Selasa (15/2).
Bukan hanya jalur udara yang dibuka saat ini, melainkan juga jalur laut dan jalur darat. Pemerintah membuka pintu kedatangan internasional via laut di Tanjung Benoa, Bali; Batam dan Tanjung Pinang, Kepulauan Riau; dan Nunukan, Kalimantan Utara.
Pintu masuk internasional jalur darat juga dibuka di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Aruk dan PLBN Entikong di Kalimantan Barat. Pemerintah pun membuka jalur masuk via darat di PLBN Motaain, Nusa Tenggara Timur.
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin memutuskan untuk memperluas akses layanan telemedicine bagi pasien terpapar virus corona yang menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumah masing-masing.
Awalnya, layanan telemedicine hanya berfokus pada wilayah aglomerasi Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). Kemudian diperluas ke daerah di kawasan aglomerasi Jawa-Bali. Dan terkini diputuskan untuk kembali diperluas ke provinsi di luar pulau Jawa-Bali.
"Kita juga sudah melakukan layanan telemedicine, lebih ke 350 ribu rakyat dan 100 ribu sudah menerima obatnya. Dan rencana atas arahan Pak Menko Perekonomian, selain di Jawa-Bali, mulai minggu ini kita lakukan di luar Jawa-Bali," kata Budi.
Menkes Budi Gunadi Sadikin meminta setidaknya 2,5 juta warga Indonesia mengulang pemberian vaksin virus corona dosis satu akibat tidak mematuhi ketentuan interval pemberian vaksin dosis satu dan dua.
Budi menyebut, 2,5 juta warga itu tidak lekas mengakses vaksin dosis dua pasca penyuntikan dosis pertama. Sementara 10 juta warga juga dilaporkan telat tiga bulan mengakses vaksin dosis dua dari jeda pemberian vaksin dosis pertama.
"Yang sudah di atas 6 bulan itu harus diulang vaksinasinya, ada 2,5 juta, kita pun berlebih vaksinnya. Jadi yang sudah divaksin pertama kali belum lengkap, kemudian tidak vaksinasi kedua cepat suruh vaksinasi dua dosis, kita toh banyak vaksinnya," kata Budi.
Capaian vaksinasi covid-19 di Indonesia per Selasa (15/2) Pukul 12.00 WIB tercatat, 188.338.544 orang telah menerima suntikan dosis pertama vaksin virus corona. Sementara itu, 135.814.029 orang juga telah rampung menerima dua dosis suntikan vaksin covid-19 di Indonesia.
Dengan demikian, target vaksinasi pemerintah dari total sasaran 208.265.720 orang sudah menyentuh 90,43 persen dari sasaran vaksinasi yang menerima suntikan dosis pertama. Sedangkan suntikan dosis kedua baru berada di angka 65,21 persen.
(isn/khr/isn)