Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Makassar menilai perkantoran pemerintah di ibu kota Sulawesi Selatan (Sulsel) menjadi klaster penularan Covid-19. IDI menyoroti merebaknya kasus varian Omicron di sejumlah perkantoran milik pemerintah di Kota Makassar.
IDI menilai hal itu terjadi akibat lemahnya penerapan protokol kesehatan (Prokes) dan perjalanan dinas keluar kota yang tidak diperketat.
Humas IDI Makassar, Wahyudi Muchsin menyebutkan bahwa Wali Kota bersama wakilnya ditambah 32 staf positif Covid di Dinas Kesehatan Makassar membuktikan penerapan prokes yang sangat lemah di perkantoran pemerintah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami menilai saat ini kantor pemerintah menjadi salah satu klaster penyebaran paling besar untuk varian Omicron di Makassar," kata Wahyudi, Kamis (17/2).
Selain karena lemahnya penerapan prokes, Wahyu menyoroti banyaknya agenda kegiatan setiap instansi pemerintah melakukan perjalanan luar kota.
"Banyaknya pelanggaran yang dilakukan sejumlah instansi kantor dan pemerintah perjalanan dinas luar kota serta masih adanya staf yang berkerumun," jelasnya.
IDI Makassar mengimbau agar percepatan vaksinasi lengkap dan booster segera dilakukan oleh masyarakat Kota Makassar.
"Vaksinasi lengkap harus terus digencarkan dan setiap instansi kantor pemerintahan wajib menerapkan protokol kesehatan secara ketat," imbuhnya.
Sebelumnya, setelah Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto yang terkonfirmasi positif Covid-19, kini Ketua DPRD Sulsel, Ina Kartika Putri Sari dan Wali Kota Parepare, Taufan Pawe juga terkonfirmasi positif Covid-19.