Kementerian Kesehatan mengklaim kecepatan pengiriman paket obat virus corona (Covid-19) dalam layanan program telemedicine rampung dievaluasi. Sebanyak 80 persen warga yang mengakses layanan telemedicine disebut mendapatkan paket obat sehari setelah pengajuan.
Layanan telemedicine merupakan fasilitas yang disiapkan pemerintah bagi warga terinfeksi Covid-19 dan sedang menjalani isolasi mandiri (isoman). Layanan ini berbentuk konsultasi dokter dan pengiriman obat Covid-19 ke alamat rumah masing-masing.
"80 persen obat sampai maksimal H+1 setelah perbaikan proses," tulis Kemenkes dalam laporan data yang diterima CNNIndonesia.com, Jumat (18/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemenkes kemudian membeberkan, sebelum dievaluasi atau terhitung per 29 Januari lalu. 48 persen paket obat sampai H+1, kemudian 40 persen H+2, 5 persen H+3, dan 7 persen sampai di hari yang sama atau same day.
Sementara setelah dievaluasi per 16 Februari, tercatat 50 persen warga mendapat paket obat telemedicine H+1. Selanjutnya, 30 persen same day, 19 persen H+2, dan sisanya 1 persen H+3.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin sebelumnya juga telah mengakui sejumlah temuan terkait paket obat-obatan layanan telemedicine yang baru sampai dalam kurun waktu lima hari kepada warga penerima yang sedang menjalani masa isoman.
Budi menyebut kondisi itu terjadi lantaran kesiapan logistik masih belum terlalu siap kala menghadapi lonjakan kasus harian Covid-19 yang saat ini tembus 30 ribu kasus lebih dalam sehari.