Gibran Respons Kritik soal Gaya Komunikasi Politik

CNN Indonesia
Rabu, 23 Feb 2022 16:51 WIB
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka (kiri) menjawab pertanyaan wartawan sebelum memasuki mobil dinas usai melakukan kunjungan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Putri Cempo, Mojosongo, Solo, Jawa Tengah, Senin (10/1/2022). (ANTARA FOTO/MOHAMMAD AYUDHA)
Jakarta, CNN Indonesia --

Wali Kota Solo, Jawa Tengah Gibran Rakabuming Raka menanggapi kritik terkait gaya komunikasi politik dirinya yang dianggap belum cukup baik, ketika menghadapi sikap kontra dari beberapa pihak.

"Pola komunikasi apa, yang (Pasar Mebel) Gilingan? Kan sudah beres," kata Gibran di Solo, Rabu (23/2).

Terkait pembangunan sentra industri kecil dan menengah (IKM) di Pasar Mebel Gilingan, Banjarsari, Solo, terjadi pro dan kontra yang mewarnai rencana Pemerintah Kota Surakarta untuk merealisasikan proyek tersebut.

"Mereka tinggal pindah (ke pasar darurat). Sudah klir, (soal) Gilingan rampung," katanya.

Jika tidak memiliki cara komunikasi politik yang baik, menurut dia, akan ada kesulitan untuk menyelesaikan berbagai persoalan di Kota Solo.

"Kalau dibilang komunikasi jelek ya enggak lah, bahkan pekerjaan yang berpuluh-puluh tahun tidak selesai sudah saya selesaikan. Kalau saya tidak komunikasi sama orang-orang, apa ya selesai?" kata putra sulung Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) tersebut.

Selain itu, Gibran enggan dibandingkan dengan Wali Kota Surakarta sebelumnya, terkait gaya kepemimpinan maupun komunikasi dengan masyarakat.

"Cara komunikasi kan beda-beda, pola komunikasi tidak pernah saya ekspos, yang penting pekerjaan beres. Kecuali pekerjaan saya tidak selesai, silahkan protes tidak apa-apa," katanya.

Disinggung tentang perlu mencontoh pola komunikasi "Tujuh Si" yang diterapkan mantan wali kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo, Gibran mengaku akan memperbaiki gaya komunikasi politiknya.

'Tujuh Si' tersebut ialah komunikasi, koordinasi, solusi, sosialisasi, realisasi, koreksi, dan evaluasi.

"Nanti saya evaluasi lagi, saya perbaiki lah, tapi kan ya beda-beda," ujarnya.

Sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Surakarta Sugeng Riyanto menilai gaya komunikasi politik Gibran selama satu tahun terakhir belum cukup baik, sehingga berdampak pada adanya penolakan terhadap sejumlah program yang sudah dicanangkan oleh Pemkot Surakarta.

Salah satu yang sempat meruncing adalah penolakan sejumlah pedagang mebel Pasar Gilingan yang sebagian harus dipindah ke lahan eks Bong Mojo di Jebres, Solo.

(antara/kid)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK