Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia mengecam peretasan sejumlah media sosial milik Ketua Umum AJI Sasmito Madrim. Media sosial Sasmito mengunggah sejumlah konten, mulai dari foto syur Nikita Mirzani hingga pesan dukungan terhadap proyek pembangunan Bendungan Bener di Desa Wadas, Purworejo.
AJI menyatakan peretasan ini sebagai bentuk serangan terhadap kebebasan pers. Mereka menilai pembajakan media sosial Sasmito merupakan teror terhadap aktivis.
"Peretasan dan serangan disinformasi terhadap Ketua AJI Sasmito Madrim adalah upaya teror terhadap aktivis yang memperjuangkan kebebasan berekspresi dan demokrasi," kata Sekretaris Jenderal AJI Ika Ningtyas melalui keterangan tertulis, Kamis (24/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
AJI menyampaikan akun media sosial Sasmito, mulai dari WhatsApp, Facebook, hingga Instagram diretas sejak Rabu (23/2) sore. Hal itu diketahui saat Sasmito menerima notifikasi gawai lain masuk ke media sosialnya.
Seluruh unggahan Sasmito dihapus. Peretas pun mengunggah foto-foto porno di medsosnya. Peretas juga mengganti foto akun WhatsApp Sasmito dengan gambar porno.
Akun Instagram @sasmitomadrim mengunggah foto Nikita Mirzani yang hanya mengenakan celana dalam dan bra. Unggahan itu disertai pembocoran nomor WhatsApp Sasmito.
Upaya pemulihan telah dilakukan, tetapi baru akun Facebook yang berhasil dipulihkan.
AJI meminta masyarakat tidak mempercayai pesan dari akun Sasmito soal dukungan terhadap pembubaran FPI, penangkapan Fatia dan Haris Azhar, serta pembangunan Bendungan Bener di Desa Wadas.
"Ketiga disinformasi tersebut nyata-nyata mengadu domba AJI Indonesia dengan organisasi masyarakat sipil lainnya, termasuk membenturkan AJI dengan warga Wadas yang sedang berjuang menolak eksploitasi sumber daya alam di kampungnya," tutur Ika.