Polisi Imbau Massa Aksi 2502 Taati Prokes saat Demo di Kedubes India

CNN Indonesia
Jumat, 25 Feb 2022 18:58 WIB
Polda Metro Jaya mengimbau kepada massa aksi 2502 di depan Kedutaan Besar India untuk tetap mematuhi protokol kesehatan Covid-19.
Massa aksi dari Front Pembela Islam (FPI), PA 212 hingga GNPF-U berdemo di sekitar Kedutaan Besar Prancis, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Senin, 2 November 2020. (CNNIndonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia --

Polda Metro Jaya mengimbau kepada massa aksi 2502 yang akan demo di depan Kedutaan Besar India untuk tetap mematuhi protokol kesehatan Covid-19.

Aksi tersebut digelar oleh PA 212 sebagai bentuk solidaritas untuk umat muslim India. Salah satu tuntutannya adalah meminta penghapusan larangan penggunaan hijab.

"Yang penting setiap pedemo itu pastikan kalau mereka mengikuti ketentuan prokes," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes E. Zulpan saat dihubungi, Jumat (25/2).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di antaranya mereka harus dipastikan sehat, tidak terkena virus. Jangan sampai nanti dia positif ikut demo. Jadi agak betul-betul diperhatikan, jangan sampai nanti kena orang lain," imbuhnya.

Di sisi lain, Zulpan menyampaikan pihaknya bakal melakukan pengamanan terhadap aksi 2502 sebagai bentuk pelayanan kepada masyarakat.

Kendati demikian, Zulpan tak membeberkan berapa jumlah personel yang dikerahkan untuk mengamankan aksi demo tersebut.

Lebih lanjut, Zulpan juga menyampaikan bahwa aksi 2502 yang digelar PA 212 merupakan sesuatu yang biasa, seperti demo-demo pada umumnya.

"Jadi biasa aja kalau Polda Metro menyikapi demo-demo itu seperti itu ya. Mau dari mana itu biasa aja, kita tetap memberikan pelayanan kepada siapapun itu, anggota tetap ada. Jadi kita tidak ingin menganggap itu suatu hal yang luar biasa," tuturnya.

Sebelumnya, Wakil Sekretaris Jenderal PA 212 Novel Bamukmin mengatakan ada beberapa tuntutan dalam aksi tersebut. Pertama, meminta pemerintah menghapus aturan pelarangan hijab bagi umat Islam di India.

Kemudian, meminta kepada pemerintah RI untuk memutuskan hubungan diplomatik bila India tidak menghentikan aturan pelarangan jilbab.

Selain itu, kata Novel, juga meminta kepada pemerintah Indonesia agar pro aktif terhadap pembelaan terhadap umat Islam di India.

Terkait, aksi demo ini Ditlantas Polda Metro Jaya juga telah menyiapkan rencana pengalihan arus lalu lintas. Namun, masih bersifat situasional.

"Pengalihan arus situasional melihat perkembangan jumlah massa dan situasi," kata Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo saat dikonfirmasi, Jumat (25/2).

(dis/pmg)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER