Sementara itu, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Makassar, Sulawesi Selatan menuntut Presiden Joko Widodo untuk segera mencopot Yaqut Cholil Qoumas sebagai Menteri Agama terkait pernyataan soal azan hingga gonggongan anjing.
Ketua Umum HMI Cabang Makassar, Arsy Jailolo mengatakan bahwa Menteri Agama seharusnya menjunjung tinggi nilai-nilai pluralisme dan kerukunan umat beragama sebagai falsafah Ketuhanan Yang Maha Esa.
"Sehingga pernyataan seorang pejabat publik juga menjadi peran penting dalam menjaga alur ketentraman kehidupan di masyarakat," kata Arsy kepada CNNIndonesia.com, Jumat (25/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arsy menilai pernyataan Yaqut Cholil Qoumas yang membandingkan suara azan dengan suara anjing itu sudah sangat keterlaluan dan pernyataan itu sudah termasuk dalam delik hukum, termasuk menistakan agama.
"Pernyataan Menteri Agama dengan membandingkan suara azan dengan suara anjing itu sudah menistakan agama. Ini melanggar Pasal 156(a) KUHP. Seyogyanya jika memberikan komentar, seorang pejabat negara harus memberikan dengan konsep konstruktif," tegasnya.
Oleh karena itu, Presiden Joko Widodo harus mengevaluasi dan memberikan sanksi pemecatan. Secara tegas Menag harus dipecat agar memberikan pelajaran berharga bagi seluruh pejabat publik agar berhati-hati dalam berargumentasi," katanya.
Sementara itu, puluhan aktivis HMI Cabang Gowa Raya melakukan aksi unjuk rasa mengecam pernyataan Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas tersebut.
Dalam aksinya mereka memblokir jalan poros trans Sulawesi dengan menggunakan truk besar yang dijadikan sebagai mimbar orasi. Bahkan, para mahasiswa sempat bersitegang dengan pihak kepolisian, lantaran berusaha membakar ban bekas. Namun, dicegat oleh petugas keamanan.
"Pernyataan menteri agama yang membandingkan suara adzan dengan suara anjing adalah bentuk penistaan agama, utamanya agama kita Islam," kata jendral lapangan, Syahrul Gunawan.
Para mahasiswa juga menuntut Presiden Joko Widodo untuk segera mencopot Yaqut Cholil Qoumas sebagai Menteri Agama.
"Kita meminta Presiden Joko Widodo agar segera mencopot dan juga segera menangkap menteri agama karena menistakan agama," tegasnya.
Selain itu, HMI Cabang Gowa Raya juga menyoroti sejumlah persoalan yang terjadi belakangan ini, seperti kelangkaan minyak goreng di masyarakat.
Hingga saat ini, aksi unjuk rasa tersebut masih berlangsung dengan pengawalan ketat dari pihak kepolisian dan akses menuju ke keluar dan masuk Kota Makassar mengalami kemacetan panjang.