792 Warga Binaan Lapas di Bali Dapat Remisi di Hari Raya Nyepi

CNN Indonesia
Selasa, 01 Mar 2022 14:24 WIB
Sebanyak 792 orang warga binaan pemasyarakatan yang beragama Hindu dari 11 Lapas di wilayah Bali mendapat remisi pada Hari Raya Nyepi.
Ratusan warga binaan pemasyarakatan mengikuti upacara melukat massal untuk penyucian diri dalam rangka menyambut Hari Raya Suci Nyepi di Lapas Kerobokan, Denpasar, Bali, pada Selasa (1/3). (CNN Indonesia/Kadafi)
Denpasar, CNN Indonesia --

Sebanyak 792 orang warga binaan pemasyarakatan (WBP) dari 11 Lapas di wilayah Bali mendapat remisi pada Hari Raya Nyepi.

"Ada 792 orang yang dapat remisi untuk di Bali saja. Tapi remisinya, ada yang terbagi-bagi ada yang dapat 15 hari, 1 bulan, 1, 5 bulan dan 2 bulan dan (yang dapat) remisi sudah ada aturannya, kalau sudah memenuhi syarat, dikasih remisi," ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Kelas IIA Kerobokan Fikri Jaya Soebing mengatakan, remisi di Hari Raya Nyepi kali ini hanya untuk WBP yang beragama Hindu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menjelaskan di Lapas Kerobokan terdapat 397 warga binaan yang beragama Hindu dan yang mendapat potongan remisi ada 204 orang, serta dua WBP langsung bebas.

"Jadi, yang menerima ini secara umum yang beragama Hindu yang memenuhi persyaratan, kita usulkan remisi. Dari 397 orang yang diusulkan menerima remisi 206 orang, dengan jumlah remisi pemotongan 204 orang dan dua orang yang langsung bebas," ujarnya.

Melukat Massal

Lapas Kelas IIA Kerobokan, di Denpasar, Bali, menggelar upacara melukat massal untuk penyucian diri dalam rangka menyambut Hari Raya Suci Nyepi pada Selasa (1/3).

Upacara tersebut, diikuti ratusan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dan juga petugas Lapas Kerobokan.

Upacara itu dilakukan di halaman lapangan di dalam Lapas Kerobokan dan diikuti secara khidmat oleh WBP dengan menerapkan protokol kesehatan. Mantan Wakil Gubernur I Ketut Sudikerta turut hadir dalam acara tersebut yang sebelumnya bebas karena mendapat asimilasi.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Provinsi Bali, Jamaruli Manihuruk mengatakan, upacara persembahyangan melukat ini diikuti oleh WBP dan petugas yang beragama Hindu. Total peserta sekitar 500 orang.

"Ini, upacara keagamaan yang memang kita di Indonesia adalah umat beragama yang harus melaksanakan kewajiban-kewajiban keagamaan itu termasuk melukat ini. Bagi Agama Hindu (upacara melukat) adalah hal yang sakral, terutama bagi mereka yang ada di dalam lembaga pemasyarakatan," kata Jamaruli.

Ia menyebutkan, bahwa upacara melukat ini baru pertama kali dilakukan di Lapas Kerobokan dan pihaknya berharap terus berkelanjutan setiap tahunnya.

"Kita harapkan berkelanjutan dan sebisa mungkin ini dilaksanakan setiap tahun.Baru pertama kali tapi kegiatan keagamaan lainnya juga sudah biasa dilakukan di sini," imbuhnya.

(kdf/pmg)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER