Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar, tetap akan maju menjadi calon presiden (capres) di Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024.
Meski di sisi lain, pemilik sapaan akrab Cak Imin itu menjadi pemimpin partai politik (parpol) pertama yang mengusulkan penundaan penyelenggaraan Pemilu 2024 kepada Presiden Joko Widodo.
Cak Imin tercatat sudah mendapatkan dukungan dari berbagai kalangan, mulai dari kader Nahdlatul Ulama (NU) hingga sejumlah kiai di berbagai daerah. Ia bahkan menghadiri sebagai capres 2024 itu saat mengunjungi Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) pada 1 hingga 2 Maret 2022.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka yang mendeklarasikan dukungan terhadap Cak Imin di Makassar itu antara lain alumni Universitas Indonesia Timur (UIT), komunitas pekerja kesehatan Sulsel, Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKB Sulsel, hingga Ikatan Keluarga Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA-PMII) Sulsel.
Bahkan di Makassar, Cak Imin diduetkan dengan mantan Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, sebagai pasangan capres dan cawapres 2024.
Merespons berbagai deklarasi itu, Cak Imin menyatakan bahwa berbagai deklarasi dukungan terhadap dirinya untuk maju sebagai capres 2024 itu merupakan sebuah amanah yang mendorong dirinya untuk berjuang secara serius.
"Itu kan amanah, kita anggap amanah sehingga kita bisa berjuang dengan sungguh-sungguh," kata Cak Imin di AAS Building, Makassar, Sulawesi Selatan pada Rabu (2/3).
Ia juga menyatakan siap melanjutkan kepemimpinan Jokowi pada 2024 mendatang. Menurutnya, PKB siap mengelola Indonesia dengan modal jejak perjuangan serta kekuatan PKB yang telah terukir selama ini.
"PKB amat sangat siap memerintah dan memperbaiki kekurangan dan kesempatan untuk menyempurnakan," kata Cak Imin.
Lebih lanjut, ia menyampaikan, PKB akan menyempurnakan pembangunan infrastruktur di era kepemimpinan Jokowi dengan membangun kualitas sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan berdaya saing.
Menurutnya, PKB memiliki potensi besar sebagai sebuah parpol mengingat PKB lahir dan tumbuh karena memiliki basis suara yang bersumber pada dua arus sekaligus, yakni bawah dan atas.
"Banyak subjek politik dan tokoh politik yang hanya punya kekuatan atas saja sehingga politik hanya digunakan untuk kepentingan dirinya. Tetapi kita PKB karena berangkat dari suara bawah dan juga tumbuh dari atas makanya kita tetap kuat dan dikontrol oleh akar rumput," ucap Wakil Ketua DPR RI itu.
Ia melanjutkan, kekuatan seperti yang dimiliki PKB itu jarang dimiliki oleh parpol lain. Cak Imin kemudian menyinggung banyak perilaku politik yang dipraktikkan di Indonesia justru tanpa didasari ideologi parpol.
"PKB dibangun dari suara bawah karena PKB adalah kristalisasi, akumulasi perkembangan yang tumbuh di bawah. Mulai dari kultur Aswaja, kultur santri, kultur pesantren dan juga tradisi-tradisi yang mengakar," tuturnya.
Lihat Juga : |
Di sisi lain, Cak Imin mengusulkan agar penyelenggaraan Pemilu 2024 ditunda. Tapi menurut dia, usulan tersebut hanya sebatas usul saja. Dia menegaskan posisi PKB tetap menargetkan memperoleh kemenangan di pemilu mendatang.
"Namanya juga usulan kan. Soal Target pemilu kan tetap. Itu usulan saja," kata Cak Imin.
Lebih lanjut, ia menerangkan, usul penundaan penyelenggaraan Pemilu 2024 disampaikan untuk mencegah momentum ekonomi hilang akibat kontestasi politik.
"Karena momentum ekonominya tidak boleh hilang gara-gara konflik, kompetisi, stagnasi politik," ucapnya.
Cak Imin kemudian mengaku hanya bisa mengusulkan soal penundaan waktu penyelenggaraan Pemilu 2024. Menurutnya, usulan tersebut akan dibahas oleh jajaran ketua umum parpol dan ditentukan oleh Jokowi.
"Tentu saya hanya bisa mengusulkan, nanti yang akan ditentukan dan dibahas oleh para ketua umum dan juga oleh tentu penentunya adalah Bapak Presiden [Jokowi]," kata Cak Imin.
"Ya ini usulan saya, soal keberhasilan, soal nanti bagaimana semua kembali pada para ketua umum partai," pungkas Wakil Ketua DPR RI itu.