Salah satu pengangkat jenazah para Pahlawan Revolusi korban Gerakan 30 September/PKI, di Lubang Buaya, Jakarta Timur, yang merupakan anggota Korps Marinir TNI Angkatan Laut, Pelda KKO (Purn) Soegimin, meninggal dunia, Minggu (6/3) sekitar pukul 15.47 WIB
Dia meninggal dalam usai 83 tahun di RSPAL Dr. Ramelan, Surabaya, Jawa Timur, setelah sebelumnya menderita sakit gangguan pernapasan.
Komandan Korps Marinir (Dankormar) Mayor Jenderal TNI (Mar) Widodo Dwi Purwanto menyampaikan duka cita atas berpulangnya Soegimin. Menurutnya, Soegimin adalah sosok prajurit yang berdedikasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Beliau adalah prajurit pejuang yang berdedikasi dan loyalitas tinggi yang patut diteladani bagi para generasi penerus," ujar Widodo seperti dikutip dari akun instagram resmi Korps Marinir, Senin (7/3).
Jenazah Soegimin dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) 10 November, Jalan Mayjen Sungkono, Surabaya, dengan Upacara Militer.
Upacara itu tetap menerapkan protokol kesehatan dengan Inspektur Upacara (Irup) adalah Direktur Latihan (Dirlat) Kodiklatal Brigadir Jenderal TNI (Mar) Widodo, Komandan Upacara (Danup) Danyonroket 2 Marinir Letkol Marinir Daulat Situmorang, serta Pasukan Upacara gabungan dari TNI AD, AL dan AU.
Sebagai informasi, Soegimin merupakan salah satu yang diberikan tugas oleh Komandan KKO AL saat itu, Mayjen Hartono, untuk mengangkat tujuh perwira tinggi TNI AD yang menjadi korban tragedi tanggal 30 September 1965 di Lubang Buaya.
Total ada sembilan personel pengangkat jenazah tujuh Pahlawan Revolusi itu, termasuk Soegimin.
Nama lainnya yakni Kapten KKO Winanto, Letnan KKO Misnan Sutarto, Sersan KKO Suparimin, dan Kopda KKO Van Kandou, Kopda KKO Sudarjo, Kopka KKO Hartono, Praka KKO Sumarni dan Praka KKO Subekti
(yoa/arh)